Jayapura (ANTARA) -
Dua kapal ikan asal Merauke yang masuk ke perairan perbatasan dengan Papua Nugini (PGN) masih dalam pencarian, kata Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Rabu.

Suzanna mengatakan perwakilan Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Port Moresby dan Konsulat RI di Vanimo, telah berkoordinasi dengan otoritas PNG terkait keberadaan kapal asal Merauke tersebut.

"Terpenting adalah bahwa sampai saat ini kami masih menunggu keberadaan dua kapal yang hilang tersebut," kata Suzana dalam keterangan yang diterima di Jayapura, Rabu.

Menurut Suzana, pihaknya mengajak masyarakat agar berdoa bersama sehingga ada titik terang atas insiden tersebut.

"Sebelumnya, dua kapal tersebut dilaporkan hilang saat sedang melakukan aktivitas penangkapan ikan," tambahnya.

Baca juga: Tentara PNG diduga tembak kapal nelayan asal Merauke, satu meninggal

Dia menjelaskan posisi kapal tersebut berada di lokasi sama dengan kapal Kelvin 02 yang ditembak oleh tentara patroli keamanan PNG di perairan perbatasan antara PNG dan Australia.

"Diduga kedua kapal telah ditangkap oleh patroli PNG. Untuk itu, Pemerintah Republik Indonesia terus berupaya untuk melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di PNG untuk mengetahui keberadaan ABK (anak buah kapal) tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Rabu, Sekretaris Daerah Provinsi Papua Muhammad Ridwan Rumasukun dan Wakil Bupati Merauke Riduwan menyerahkan santunan kepada Nursam Siati, istri almarhum Sugeng, salah satu korban penembakan kapal oleh petugas patroli PNG.

Baca juga: Dubes RI di PNG sesalkan penembakan terhadap nelayan asal Merauke

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022