... dapat kami sampaikan bahwa data dimaksud adalah data internal dan administrasi yang ada di aplikasi PT JMTO serta dipastikan tidak berkaitan dengan data pelanggan
Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mengatakan dugaan kebocoran data di anak usahanya yakni PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) tidak berkaitan dengan data pelanggan.

"Menanggapi dugaan kebocoran sejumlah data anak usaha Jasa Marga di bidang pengoperasian jalan tol, JMTO, dapat kami sampaikan bahwa data dimaksud adalah data internal dan administrasi yang ada di aplikasi PT JMTO serta dipastikan tidak berkaitan dengan data pelanggan," ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

PT JMTO saat ini telah menonaktifkan server yang terdampak serangan dan melakukan recovery atas data tersebut serta memindahkan sistem ke server yang lebih aman.

PT JMTO juga telah menutup celah kerentanan keamanan aplikasi serta menjalin kerja sama dengan pihak yang kompeten dalam melakukan asesmen cyber security dalam sistem di PT JMTO.

Jasa Marga akan terus mengevaluasi serta terus meningkatkan sistem keamanan siber Jasa Marga Group, tidak hanya untuk internal namun juga kepada pemangku kepentingan eksternal.

Sebelumnya juga dilaporkan ada dugaan kebocoran data pengguna Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pengguna internet di Twitter melaporkan adanya dugaan penjualan lebih dari 17 juta data pelanggan PLN. Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan, menunjukkan laman web breached.to dengan akun bernama "loliyta", yang mengklaim menjual data pengguna PLN.

Baca juga: Telkom pastikan tak ada kebocoran data layanan IndiHome

Baca juga: PLN gerak cepat telusuri dugaan kebocoran data pelanggan


Baca juga: Dugaan kebocoran data perlu diverifikasi guna tentukan upaya lanjutan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022