Jakarta (ANTARA) - Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan B20 Indonesia terus berupaya menyelesaikan tantangan yang dihadapi perempuan seperti minimnya keterlibatan dalam bisnis, kali ini melalui dorongan penindaklanjutan rekomendasi kebijakan Women in Business Action Council (WiBAC)

Jika B20 tidak mengatasi dengan cepat peluang perihal pemberdayaan perempuan untuk terlibat setara dalam ekonomi global, dunia akan kehilangan tambahan 28 triliun dolar AS dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun 2025.

“Kaum perempuan masih menghadapi bias gender, stereotipe, hingga ketidaksetaraan di tempat kerja, dunia usaha hingga pendidikan. Jika B20 tidak menyuarakan masalah ini lewat G20, dunia berpotensi kehilangan pemimpin bertalenta dan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi,” kata Shinta dalam keterangan resmi, Kamis.

Realitas saat ini, perempuan berpenghasilan 37 persen lebih rendah daripada laki-laki, berdasarkan data World Economic Forum. Selain itu, hanya 8 persen dari perusahaan Fortune 500 yang dipimpin oleh CEO wanita pada tahun 2021.

Shinta mengatakan B20 Indonesia menaruh perhatian besar pada UMKM khususnya yang dimiliki perempuan mengingat untuk pertama kalinya selama Presidensi B20 berlangsung, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi titik perhatian.

“Sehingga legacy untuk UMKM menjadi salah satu hasil penting dalam Presidensi B20 Indonesia” jelas Shinta yang juga CEO Sintesa Group.

Lebih lanjut Shinta menyoroti dua program warisan potensial yang mendukung rekomendasi kebijakan G20 Indonesia Women in Business Action Council (WiBAC) untuk memberdayakan dan mengaktifkan kemampuan perempuan, yakni Wiki B20 yang akan membantu UMKM melalui pendampingan terutama digitalisasi untuk masuk ke rantai pasok global.

Lalu cetak biru One Global Women Empowerment (OGWE), inisiatif global baru yang dirancang untuk memasukkan, mendukung, dan memberdayakan perempuan dalam bisnis, juga telah diluncurkan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid memandang kebijakan B20 WiBAC dan platform OGWE sebagai legacy B20 Indonesia untuk memberdayakan pengusaha perempuan dalam segala aspek, termasuk digitalisasi dalam pencapaian pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Perempuan tidak hanya dapat meningkatkan metrik kinerja keuangan, tapi juga meningkatkan inovasi bisnis sehingga Arsjad berharap pemberdayaan perempuan merupakan bagian integral yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Peningkatan kesetaraan gender berpotensi menambah 13 triliun dolar AS ke ekonomi global pada tahun 2030.

“Seiring pemulihan ekonomi global, inilah saat yang tepat bagi kita, sektor swasta, untuk memanfaatkan momentum ini guna mendorong pertumbuhan perempuan di dunia bisnis melalui kesetaraan upah, kepemimpinan, melawan kekerasan gender, meningkatkan investasi dan akses pendanaan untuk bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan demio mencapai tujuan besar kami untuk pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,” tegas Arsjad.

Baca juga: B20 Indonesia tingkatkan pengembangan kapasitas wirausaha perempuan

Baca juga: B20 buat strategi percepat inklusi perempuan dalam ekonomi


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022