Semarang (ANTARA) - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah Amir Machmud NS menegaskan pihaknya bakal mempertahankan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sebagai kegiatan mahkota PWI Jateng.

''Kami tidak terpengaruh dengan kegiatan di luar pendidikan wartawan, seperti kegiatan massal di hadapan publik. Akan tetapi kami justru menganggap UKW adalah forum utama unjuk eksistensi wartawan. Karena wartawan yang kompeten tak hanya mewakili diri sendiri dan medianya, tapi lebih jauh mewakili kehormatan dan martabat organisasi profesi,'' kata Amir dalam penutupan UKW Angkatan Ke-35 PWI Jateng di Semarang, Kamis.

Dia mengatakan wartawan-wartawan yang kompeten akan menunjukkan kepada publik bahwa organisasi profesi yang menaunginya punya kepedulian terhadap peningkatan sumber daya manusianya.

''Sejak 2016 kami sudah menyelenggarakan 25 kali uji kompetensi. Tahun ini, kami berkesempatan menggelar UKW empat kali, yaitu dengan Diskominfo Jateng, Semen Gresik Pabrik Rembang, SKK Migas Jabanusa & KKKS, serta Dewan Pers,'' tambah Amir.

Apa pun hasil dari UKW ini, PWI Jateng menyampaikan rasa bangga. Ke depan, pihaknya tetap memiliki keinginan lebih meningkatkan kualitas dan meningkatkan profesionalitas wartawan.

''Bagi yang belum lulus, bukan berarti tidak kompeten sepenuhnya, tapi belum berkesempatan kompeten karena masih ada UKW-UKW yang akan datang,'' katanya menyemangati.

21 peserta kompeten

Sementara itu, dalam pengumuman hasil UKW kali ini yang diumumkan penguji yang juga Ketua PWI DI Yogyakarta Hudono, dari 23 peserta, 21 wartawan dinyatakan kompeten dan dua orang tidak kompeten.

Dinobatkan sebagai Peserta Terbaik UKW Muda yaitu M. Rizal Kurniawan dari Jawa Pos Radar Semarang dengan nilai 850. Terbaik UKW Madya adalah Aditya Wisnu Wardana (Radar Banyumas) dengan nilai 785.

UKW Angkatan Ke-35 yang diselenggarakan bekerja sama dengan SKK Migas Jabanusa & KKKS ditutup oleh Ketua Komisi Pendidikan PWI Pusat Hendro Basuki.

Dalam sambutannya, Hendro mengatakan bahwa UKW sesungguhnya forum untuk ngukur dedeg atau mengaca diri, seberapa besar pencapaian kualitas yang dicapai.

Dia juga mengapresiasi organisasi PWI Jateng yang memiliki pemimpin yang matang, rajin, dan detail.

Hendro menilai keunggulan organisasi PWI diukur pada konsistensi program, guyubnya organisasi, dan manajerial kegiatan intra maupun ekstra.

''(PWI) JawaTengah itu top pokoknya,'' puji Hendro.

Di bagian lain, perwakilan peserta Dhinar Sasongko menyatakan UKW mendorong wartawan menyegarkan kembali keahliannya agar bisa lebih baik. Dia memandang UKW adalah pengayaan diri agar di lapangan bisa bekerja secara profesional.

Baca juga: Ganjar sebut warna Indonesia berada di tangan wartawan

Baca juga: PWI Jateng: Tantangan wartawan sampaikan kebenaran makin berat

Baca juga: Amir Machmud kembali pimpin PWI Jateng

Pewarta: Achmad Zaenal M
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022