Beijing (ANTARA) - Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei mempermudah proses pengurusan paspor warga negara Indonesia di Taiwan dengan memberikan pelayanan keliling ke daerah-daerah.

"Kami akan terus aktif memberikan layanan keliling ke daerah lain di Taiwan," kata Kepala KDEI Taipei, Budi Santoso, dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA Beijing, Kamis.

Layanan keliling biasanya digelar pada Minggu bertepatan dengan libur hari kerja WNI Taiwan, yang mayoritas adalah kalangan pekerja migran Indonesia.

Layanan keliling yang terakhir digelar KDEI Taipei adalah di Kota Taichung. Sedikitnya 250 WNI dari kalangan PMI dan pelajar Indonesia yang memanfaatkan layanan di wilayah tengah Taiwan itu.

"Memang program mobile service ini dilaksanakan untuk menjangkau WNI dan PMI yang tinggalnya cukup jauh dari Taipei," kata Budi.

Selanjutnya, program serupa akan digelar di Kota Kaohsiung dan Kota Pingtung agar mudah dijangkau oleh PMI yang bekerja di wilayah selatan Taiwan.

Menurut dia, para PMI merasa terbantu dengan adanya program layanan keliling yang diberikan oleh KDEI Taipei tersebut.

Apalagi, biaya mengurus paspor secara mandiri di gerai layanan keliling KDEI itu hanya 800 dolar Taiwan atau sekitar Rp391 ribu.

Padahal jika mengurus perpanjangan paspor melalui agen penempatan jasa tenaga kerja mereka di Taiwan, PMI bisa dikenai biaya 5.000 hingga 6.000 dolar Taiwan atau sekitar Rp2,4 juta hingga Rp2,9 juta.

Kepala KDEI Taipei juga mengimbau para PMI agar senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku di Taiwan.

"Apabila ada permasalahan ketenagakerjaan, mohon dapat mengadu ke saluran resmi yang disediakan pemerintah dan jangan sampai kabur dari majikan," pesan Budi.

Selain pengurusan paspor, KDEI Taipei memanfaatkan layanan keliling tersebut untuk menyosialisasikan program-program ketenagakerjaan kepada para PMI.

Saat ini, jumlah PMI di Taiwan diperkirakan mencapai angka 240.000 orang.

Sekitar 65 persen dari jumlah itu adalah perempuan yang bekerja di sektor informal, seperti pembantu rumah tangga dan pendamping orang lanjut usia.

Sisanya adalah PMI laki-laki yang bekerja di sektor formal, seperti industri manufaktur, baik skala kecil maupun menengah. 

Baca juga: KDEI Taipei siapkan enam "shelter" untuk tampung WNI Taiwan

Baca juga: BP2MI: Taiwan setuju naikkan gaji PMI di sektor domestik


 

Taiwan latihan perang di tengah ketegangan dengan China

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022