Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman ditutup lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (25/8/2022), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt bertambah 0,39 persen atau 51,90 poin menjadi menetap di 13.271,96 poin.

Indeks DAX 40 terdongkrak 0,20 persen atau 25,83 poin menjadi 13.220,06 poin pada Rabu (24/8/2022), setelah melemah 0,27 persen atau 36,34 poin menjadi 13.194,23 poin pada Selasa (23/8/2022), dan terpuruk 2,32 persen atau 313,95 poin menjadi 13.230,57 poin pada Senin (22/8/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 27 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 13 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Siemens Healthineers AG, sebuah perusahaan perangkat medis Jerman dan perusahaan induk untuk beberapa perusahaan teknologi medis menguat 2,07 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Disusul oleh saham perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk kesehatan dan pertanian multinasional Jerman Bayer AG terangkat 2,02 persen, serta perusahaan industri semikonduktor multinasional Jerman Infineon Technologies AG meningkat 1,66 persen.

Di sisi lain, dikutip dari Xinhua, Vonovia SE, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat Jerman membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya merosot 1,98 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan dan pengiriman makanan berlangganan mingguan secara daring HelloFresh SE kehilangan 1,89 persen, serta perusahaan operator penjualan daring aksesoris fesyen untuk pria dan wanita Zalando SE tergerus 1,77 persen.

Baca juga: Saham Prancis berbalik melemah, indeks CAC 40 terkikis 0,08 persen
Baca juga: Saham Eropa naik jelang risalah ECB, terkerek sektor energi
Baca juga: Saham Asia naik, investor cemas akan petunjuk kenaikan suku bunga AS


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022