Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 250 seniman, mayoritas asal Papua, digandeng komponis Erwin Gutawa di Konser Simponi Tanah Papua yang akan digelar di Istora Papua Bangkit di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Sabtu (27/8).

Sebanyak 80 persen dari para musisi dan seniman yang terlibat dalam konser yang akan diiringi orkestranya itu berasal dari Papua, kata Erwin Gutawa di Jayapura, Kamis malam.
 
Dia mengatakan konser tersebut akan menampilkan sekitar 50 lagu Papua dari berbagai genre yang sudah diaransemen.
 
Selain itu, akan ditampilkan pula kolaborasi dengan beragam instrumen musik tradisional Papua seperti tifa, dan tarian yosim pancar,katanya.

Menurut Erwin Gutawa, konser tersebut akan tampil dalam formasi lengkap dan merupakan penampilan terjauhnya.

"Saya sebelumnya tidak membayangkan akan tampil di Papua dan ditempat terbuka karena ini menjadi yang pertama kali dilakukan timnya dengan berkolaborasi dengan para seniman dari provinsi paling timur Indonesia ini, " kata Erwin Gutawa, usai melakukan latihan bersama.
 
Ketua Penyelenggaraan yang juga CEO Adhi Trengginas 90 Rafaeisal Fasih Fakhiri membenarkan konser yang menampilkan orkestra yang dipimpin Erwin Gutawa ini melibatkan seniman Papua dari berbagai genre.
 
Papua memiliki banyak seniman besar yang saat ini dirangkul dan akan ditampilkan di konser yang berkolaborasi dengan Erwin Gutawa, seperti Edo Kondologit.
 
"Mudah-mudahan ke depan lebih banyak lagi bermunculan musisi-musisi asal Papua," kata Aci Fakhiri, panggilan akrab Rafaeisal Fasih Fakhiri.
 
Hal senada juga dikatakan pimpinan Dhira Entertainment Iriawan Surya yang mengaku antusiasme masyarakat yang ingin menonton sangat tinggi terbukti dari penjualan awal tiket yang sudah ludes hanya dalam waktu dua hari. 
 
Akibatnya, panitia melakukan penambahan dengan mengubah konsep panggung sehingga animo masyarakat yang ingin menonton dapat terpenuhi.

Istora Papua Bangkit yang menjadi tempat penyelenggaraan konser itu memiliki daya tampung 4.000 penonton, jelas Iriawan Surya.

 
 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2022