Acara tersebut diwujudkan Myriad Town berkolaborasi bersama DAORecords, Origin City, Voxels, dan Reality Chain.
Baca juga: Gambaran konser musik dalam metasemesta
Co-founder dan CEO Myriad, Jean Daniel Gauthier, mengatakan saat ini banyak musisi yang tertarik berinisiatif terjun langsung ke dunia .
Menurutnya, musisi juga menyadari jika mereka bisa berjualan langsung ke pendengar melalui inovasi NFT. Bahkan seniman dan musisilah yang secara proaktif menawarkan dirinya untuk terlibat langsung di dunia metaverse.
“Kalau penggemar suka maka akan dibeli, kalau tidak ya tidak terjual. Jadi penilaian sepenuhnya ada di tangan pendengar langsung, beda dengan di masa lalu yang masih bergantung kepada penilaian industri rekaman,” kata laki-laki yang akrab disapa Danny itu melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Danny menjelaskan metaverse lebih memungkinkan semua orang, termasuk para penggemar, untuk ikut berekspresi dengan karya masing-masing serta bukan hanya menonton dan berkomentar saja. Hal tersebut menjadi salah satu pembeda metaverse dengan platform biasa.
Baca juga: Indonesia siap hadirkan konser musik di metaverse
“Myriad Town memungkinkan pengguna menggunakan gerak karakter, emoji, bahkan memamerkan karya masing-masing dan bisa mendatangkan keuntungan bila berhasil terjual,” katanya mengenai kelebihan metaverse dibanding platform digital lainnya.
Chief Blockchain Officer Reality Chain, Pandu Sastrowardoyo, menambahkan bahwa metaverse dengan basis teknologi blockchain menjadi satu-satunya cara untuk memastikan kepemilikan aset virtual menjadi benar-benar milik pengguna sehingga tidak lagi bergantung kepada campur tangan pihak ketiga.
Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya Myriad Town dan Reality Chain menghadirkan musisi terkenal. Sebelumnya, grup pop indie Mocca juga sudah tampil dan menyerap perhatian anak-anak muda.
Selain musik, Myriad Town juga telah menjadi host bagi berbagai jenis acara di metaverse, misalnya olahraga Muay Thai pada 28 Juli lalu.
Myriad Town mengatakan pihaknya juga menawarkan kemudahan untuk berkreasi, bukan hanya dari segi konten, namun juga bisa mengusulkan dan menambahkan fitur-fitur baru yang menarik. Dengan begitu, bukan hanya seniman dan desainer yang terlibat, melainkan juga pengembang (developer) dapat ikut berpartisipasi membangun metaverse ini.
Baca juga: Mocca gelar konser di Metaverse 23 April
Baca juga: Mark Zuckerberg pastikan rilis headset VR Meta terbaru di Oktober 2022
Baca juga: Airlangga sebut pengembangan metaverse peluang baru ekonomi nasional
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
