Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia berhasil menangani inflasi di Tanah Air dibandingkan negara-negara lainnya.

“Tantangan dunia tidak hanya berhenti sampai di sini, kita memasuki yang namanya perfect storm, yakni 5C. 5C tersebut adalah pandemi COVID-19 yang belum juga selesai, berikutnya conflict atau konflik yang terjadi di Ukraina dan Rusia yang berdampak pada Indonesia,” ujar Airlangga dalam acara Universitas Pelita Harapan (UPH) Festival di Tangerang, Jumat.

Berikutnya adalah climate change atau perubahan iklim. Kemudian commodity atau naiknya harga komoditas, dan energi, serta meningkatnya biaya hidup atau cost of living. Di Amerika Serikat, inflasi mencapai 8,5 persen, sedangkan negara-negara di Eropa di atas sembilan persen. Begitu juga Singapura inflasinya mencapai sembilan persen.

Baca juga: Badan Pangan Nasional: Bazar pangan murah jaga inflasi tetap stabil

“Nah, kita sampai bulan Juni 2022 masih 4,9 persen. Indonesia berhasil menangani inflasi dengan adanya bantalan yang namanya anggaran pemerintah di APBN,” terang dia.

Jika dibandingkan anggaran untuk subsidi BBM pada 2022 sebesar Rp502 triliun dan penanganan COVID-19 disiapkan anggaran Rp600 hingga Rp900 triliun per tahun.

Airlangga mengatakan dalam 10 tahun ke depan, Indonesia menghadapi bonus demografi. Indonesia akan menjadi negara yang menikmati bonus demografi hingga 2035.

“Sejarah mencatat pendapatan per kapita Indonesia 2.000 dolar AS, sekarang 4.000 dolar AS. Kita harus keluar dari kategori kelas menengah dalam waktu beberapa waktu tahun ke depan dengan meningkatkan pendapatan per kapita. Ini menjadi tantangan bagi para mahasiswa,” imbuh dia.

Salah satu yang dapat mengubah keadaan tersebut adalah transformasi digital. Dalam hal itu, mahasiswa memiliki peranan penting dalam transformasi digital.

Baca juga: Menkeu: Pemda bisa gunakan dana tak terduga Rp14 triliun atasi inflasi

Baca juga: Perry Warjiyo: Kerja sama antardaerah solusi kendalikan inflasi


Sementara itu, Menkominfo, Johnny G Plate mengatakan perjalanan transformasi Indonesia masih jauh dari kata selesai. Para mahasiswa memegang estafet kepemimpinan dalam pemulihan Indonesia dan juga kepemimpinan digital.

“Kami ingin menggerakkan Indonesia digital hub Asia Tenggara dan Asia. Untuk itu, satu pesan saya bagi mahasiswa untuk senantiasa bekerja dengan pikiran yang bersih dan berlandaskan nilai-nilai kasih. Saya yakin dan optimistis bahwa dengan kesatuan seluruh komponen bangsa dapat mengantarkan Indonesia, bahkan dunia untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” imbuh Menkominfo.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022