“Kita harus transparan dalam mengelola dana reimbursement. Jangan sampai nanti ada tuduh-tuduhan,” kata Andika.
Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memperhatikan instabilitas atau ketidakstabilan harga minyak dunia dalam menyusun anggaran untuk mengirimkan pasukan TNI dalam satuan tugas Maritime Task Force (MTF) XXVIII-N Unifil 2022 ke Libanon.

“Kita (TNI) sebut saja kuantitas-nya berapa ton untuk kebutuhan lintas, dari berangkat dan kembali. Jadi, kita tidak tersandera mau berapa pun harganya saat itu, UN wajib mendukung sekian (ton),” kata Andika, dikutip dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, dipantau dari Jakarta, Jumat.

Andika mengingatkan bahwa dalam penyusunan anggaran, TNI harus teliti dan mengantisipasi ketidakstabilan harga minyak dunia. Sebagaimana yang diketahui, dampak perang antara Rusia dengan Ukraina adalah harga minyak dunia yang menjadi tidak stabil.

Oleh karena itu, penting bagi Andika untuk menindaklanjuti hal tersebut ketika melakukan penyusunan anggaran yang akan diajukan ke United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Kita harus transparan dalam mengelola dana reimbursement. Jangan sampai nanti ada tuduh-tuduhan,” kata Andika.

TNI akan mengirimkan satuan tugas Maritime Task Force (MTF) XXVIII-N Unifil 2022 ke Lebanon. Keberangkatan menuju pangkalan Beirut, Libanon diperkirakan sampai sekitar bulan September 2022. Sebanyak 119 personel akan diberangkatkan menggunakan KRI Frans Kaisiepo (FKO) 368 dari Surabaya, Jawa Timur.

Persiapan satuan tugas dimulai sejak bulan Juli hingga Agustus, yakni dimulai dari tahapan pemilihan personel, seleksi, dan pelatihan yang dilakukan oleh TNI AL, dalam hal ini Komando Armada II dan bekerja sama dengan PMPP TNI.

Seluruh rangkaian persiapan dilakukan di Surabaya, Jawa Timur. Pelepasan Satgas diperkirakan akan berlangsung pada 1-2 September 2022 oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022