"ICS merupakan sistem manajemen yang sangat efisien dalam mendayagunakan sumber daya dan juga merupakan kunci untuk melakukan National Incident Management System," ujarnya.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia yang diwakili Deputi Kebijakan dan Strategi Laksda Bakamla Tatit Eko Witjaksono secara resmi menutup pelatihan Sistem Komando Insiden atau Incident Command System (ICS) di Mabes Bakamla RI, Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa kemampuan ICS diperlukan bagi personel yang terlibat dalam penanggulangan insiden agar mampu mengelola sumber daya manusia (SDM), serta sarana dan prasarana yang tersedia.

"Dengan pelatihan ini diharapkan peserta dapat membangun kemampuan manajemen darurat dari partner internasional menggunakan Sistem Komando Insiden atau ICS," kata Tatit dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia pun secara resmi menutup pelatihan dengan menanggalkan tanda peserta sekaligus memberikan sertifikat pelatihan kepada dua perwakilan peserta.

Kegiatan ini, kata Tatit, bertujuan untuk melatih para peserta dari personel Bakamla RI dengan konsep dan prinsip inti ICS agar dapat mengatur respon secara efektif dan efisien dari setiap kejadian yang terjadi terutama di wilayah perairan.

Menurutnya ICS sangat diperlukan dalam keadaan darurat untuk menangani bencana alam, bahaya teknologi, bahaya yang disebabkan oleh manusia, hingga peristiwa yang direncanakan yang dapat digunakan dalam tingkatan pemerintahan.

"ICS merupakan sistem manajemen yang sangat efisien dalam mendayagunakan sumber daya dan juga merupakan kunci untuk melakukan National Incident Management System," ujarnya.

Untuk diketahui, kegiatan yang telah berlangsung selama sepuluh hari sejak Senin (15/8) lalu di Mabes Bakamla RI ini merupakan kerjasama dengan Office of Defense Cooperation (ODC) – US Embassy melalui Mobile Training Team (MTT) – US Coast Guard.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022