Washington (ANTARA) - Sangat sedikit penerima vaksin cacar monyet di Amerika Serikat yang telah mendapatkan dosis kedua untuk perlindungan sempurna, kata Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) Rochelle Walensky, Jumat (26/8).

Saat konferensi pers Gedung Putih ia mengatakan bahwa hampir 97 persen suntikan yang telah diberikan ada dosis pertama dan meskipun banyak orang yang memenuhi syarat untuk dosis kedua, sejauh ini "sangat kecil" yang telah menerimanya.

Menurut Walensky, CDC berharap dapat memperoleh lebih banyak wawasan mengenai tren tersebut. Kelangkaan vaksin bisa jadi menyebabkan penundaan dosis kedua sebelumnya, namun hal itu tak terjadi lagi, katanya.

Hingga 23 Agustus lebih dari 207.000 dosis vaksin Jynneos produksi Bavarian Nordic telah diberikan di 19 wilayah hukum yang melaporkan data ke CDC, kata Walensky.

Vaksin perlu diberikan dalam dua dosis, dengan jeda waktu empat pekan, agar sepenuhnya ampuh.

Demi memperluas akses vaksin, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) pada 9 Agustus mengizinkan pemberian vaksin secara intradermal - di antara lapisan kulit - yang akan memungkinkan penyedia mendapatkan lima dosis dari setiap botol dosis tunggal.

Bavarian Nordic meragukan soal keamanan metode tersebut, mengutip minimnya bukti dan kemungkinan tingginya risiko reaksi dibanding dengan menyuntikkan vaksin ke dalam otot.

Selama konferensi pada Jumat, pejabat mengatakan penyedia melaporkan telah mendapat 4,5 sampai 5 dosis per botol, namun sejumlah pakar mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah tersebut lebih kecil.

"Kebanyakan departemen kesehatan yang sudah saya ajak bicara pekan lalu, merasa beruntung jika mereka bisa mendapatkan empat dosis dari setiap botol, dan dalam beberapa kasus (mendapat) tiga dosis," kata pakar penyakit infeksi di Universitas Minnesota, Dr. Michael Osterholm, saat wawancara.

Menteri Kesehatan Negara Bagian Washington, Dr. Umar Shaw, pada Kamis mengatakan bahwa banyak penyedia mendapatkan tiga atau empat dosis per botol.

Walensky mengonfirmasi bahwa sejumlah wilayah hukum AS melaporkan tren penurunan kasus cacar monyet dan bahwa pejabat kesehatan mengawasi situasi ini dengan optimistis dan hati-hati.

Sumber: Reuters
Baca juga: AS konfirmasi kasus cacar monyet pertama 2022
Baca juga: Media: Tak ada bukti vaksin cacar monyet jangkau kelompok rentan di AS
Baca juga: Riset ungkap 99 persen kasus cacar monyet di AS menimpa kaum pria

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022