Dia memperkenalkan kepada orang-orang yang belum pernah mendengar tenis ke olahraga tersebut
Jakarta (ANTARA) - Petenis Jepang Naomi Osaka memberikan penghormatan kepada Serena Williams, menyanjung juara Grand Slam 23 kali itu sebagai "kekuatan terbesar" dalam tenis ketika dia bersiap untuk mengucap selamat tinggal pada olahraga yang membesarkan namanya itu di US Open.

Osaka, yang menggagalkan Williams merebut gelar ke-24 untuk menyamai rekor dalam final 2018 di New York, mengaku menangis memikirkan Serena yang akan pensiun.

"Saya pikir warisannya sangat luas hingga Anda bahkan tidak bisa menggambarkannya dengan kata-kata," kata Osaka, dilansir AFP, Minggu.

Baca juga: Serena dan Venus Williams terima wildcard ganda US Open

Pemenang gelar Grand Slam empat kali berusia 24 tahun, yang memiliki darah campuran ibu Jepang dan ayah Amerika-Haiti, itu menambahkan bahwa Williams merintis jejak bagi petenis minoritas.

"Dia membawa perubahan begitu banyak. Dia memperkenalkan kepada orang-orang yang belum pernah mendengar tenis ke olahraga tersebut. Saya pikir saya adalah produk dari apa yang telah dia lakukan."

"Saya tidak akan berada di sini tanpa Serena, Venus, seluruh keluarganya. Saya, sangat berterima kasih kepadanya."

"Sejujurnya saya berpikir bahwa dia adalah kekuatan terbesar dalam olahraga ini. Bukan bermaksud mengecilkan (Roger) Federer atau (Rafael) Nadal. Saya hanya berpikir dia adalah hal terbesar yang pernah ada dalam sebuah olahraga," ujar Osaka.

"Benar-benar suatu kehormatan bisa menonton permainannya. Dia memberi kita kesempatan untuk menontonnya lebih banyak."

Osaka telah menduga Williams sedang merencanakan pensiunnya bahkan sebelum dia mengumumkan rencananya dalam sebuah artikel di majalah Vouge awal bulan ini.

Baca juga: Naomi Osaka akan pertahankan gelarnya di Tokyo bulan depan

Menyaksikan Williams bermain di Toronto -- sebelum pengumuman itu -- membuat Osaka menangis.

"Benar-benar aneh. Saya menonton pertandingan pertamanya di Toronto sebelum dia mengumumkannya. Entah kenapa saya mulai menangis karena merasakannya," kata Osaka.

"Saya merasa seperti dia sedang bersiap-siap untuk ayunan terakhirnya di AS. Saya baru saja mulai menangis. Kemudian dia mengumumkannya sehari setelahnya."

"Saya seperti, 'Ya Tuhan, seperti inilah rasanya hancur'."

Osaka mengatakan Williams telah menginspirasi generasi baru pemain kulit hitam ke dalam tenis.

"Bagi saya, ini adalah bagian yang paling jelas. Jika Anda melihat warna kulit kami, jelas kami mengikutinya," ujar Osaka.

Baca juga: Kasatkina kalahkan Saville rebut gelar WTA Granby
Baca juga: Nadal mengaku sedih Djokovic absen di US Open

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022