Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, hingga hari ke 30 setelah bencana banjir bandang di Desa Torue masih memprioritaskan penyaluran bahan pangan untuk korban bencana di daerah tersebut.
 
"Saat ini status tanggap darurat masih berlaku, olehnya kami memastikan korban bencana khususnya mereka yang kehilangan tempat tinggal dan warga yang rumahnya rusak berat menjadi target utama penyaluran logistik," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong Amiruddin yang dihubungi dari Palu, Ahad.
 
Ia menjelaskan, meski situasi mulai kondusif, namun pemenuhan kebutuhan pokok warga terdampak parah masih menjadi tugas utama, yang mana pendistribusian bahan makanan oleh pihaknya diatur sebagai upaya menjaga ketahanan stok.
 
Selain itu, sejumlah warga juga terpaksa masih bertahan di posko pengungsian karena rumah mereka hilang dan rusak, oleh karena itu selain menyalurkan batuan bahan pokok, BPBD setempat juga menyediakan makanan siap saji melalui dapur umum.

Baca juga: Pemerintah bangun tanggul permanen sungai Torue atasi banjir

Baca juga: Huntara korban banjir bandang di Torue-Parigi Moutong dibangun pemda

 
"Dapur umum yang kami buka mengutamakan pelayanan warga di posko pengungsian karena peralatan memasak mereka terbatas," ujar Amiruddin.
 
Selain itu, dapur umum BPBD juga melayani makanan siap saji bagi pekerja yang melakukan normalisasi sungai serta tim relasi cepat (TRC) yang bekerja di lapangan.
 
Pada penganggaran penanganan tanggap darurat, Pemkab Parigi Moutong menggunakan dana bantuan diberikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto senilai Rp250 juta saat meninjau lokasi banjir pada Juli lalu.
 
Yang mana, penggunaan dana tersebut salah satunya untuk belanja logistik kebutuhan korban terdampak bencana selama masa tanggap darurat setelah diperpanjang pada 12 Agustus hingga 12 September 2022.
 
Meski begitu, pihaknya juga tetap membuka diri bila ada relawan menyalurkan bantuan mereka secara mandiri maupun melalui pemerintah.
"Kalaupun ada para pihak menyalurkan batuan kemanusiaan langsung menyasar korban bencana, silahkan. Bantuan dari para pihak adalah bentuk empati dan kepedulian sesama untuk meringankan beban warga terdampak," tutur Amiruddin.
 
Ia menambahkan, BPBD dan Dinas Sosial melalui Tagana ditugaskan Bupati Parigi Moutong melayani kebutuhan korban bencana selama masa tanggap darurat. "Kami berbagi tugas pelayanan, sehingga kerja di lapangan lebih terarah," demikian Amiruddin.*

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong kembali buka dapur umum di Torue

Baca juga: BPBD: Banjir susulan di Desa Torue akibat tanggul darurat jebol

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022