Labuan Bajo (ANTARA) - Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkuat pengawasan pengamanan kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Kami intensifkan Pos Gakkum KLHK di Labuan Bajo. Kami juga tingkatkan pengawasan dan patroli bersama Balai Taman Nasional Komodo," kata Direktur Jenderal Gakkum KLHK Rasio Ridho Sani dalam konferensi pers Ditjen Gakkum KLHK di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Senin.

Hal itu dia sampaikan menyikapi penangkapan enam orang pelaku bom ikan dan perusakan terumbu karang di perairan Loh Letuho dalam kawasan Taman Nasional Komodo pada 19 Agustus 2022.

Rasio Sani mengatakan operasi pengamanan dan penegakan hukum ini merupakan bentuk komitmen Gakkum KLHK untuk memastikan keamanan lingkungan hidup khususnya dalam perairan wilayah Taman Nasional Komodo.

Dalam beberapa tahun terakhir, Gakkum KLHK telah melakukan 1.839 operasi pengamanan lingkungan hidup dan kawasan hutan di Indonesia, dengan 438 di antaranya operasi tumbuhan dan satwa liar.

Selain itu, Gakkum KLHK telah membawa 1.285 perkara pidana dan perdata ke pengadilan baik pelaku kejahatan korporasi maupun perorangan.

Oleh karena itu penerapan pidana berlapis pada enam pelaku asal Bima, Nusa Tenggara Barat itu diberikan agar hukuman maksimal dan memberi efek jera bagi pelaku.

"Penyidikan oleh penyidik KLHK dan Polres Manggarai Barat merupakan komitmen dan keseriusan pemerintah untuk menjaga wilayah TNK," katanya.

Sementara itu Pelaksana Tugas Direktur Pencegahan dan Pengamanan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sustyo Iriyono menyampaikan penanganan permasalahan pengambilan atau penangkapan ikan dan hasil laut lainnya menggunakan bom atau bahan peledak di kawasan TN Komodo harus ditangani bersama.

Mereka pun berupaya untuk melakukan peningkatan kesadaran masyarakat dan merumuskan alternatif peningkatan ekonomi. Selain itu, ada metode pengambilan hasil laut yang ramah lingkungan dan lestari harus menjadi prioritas.

"Dengan demikian, adanya peningkatan ekonomi masyarakat di sana sehingga tidak melakukan kejahatan di sini," katanya.

Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang ditindaklanjuti Gakkum KLHK wilayah Jabalnusra dengan membentuk tim operasi dan melakukan operasi senyap.

Pada tanggal 19 Agustus 2022, tim mendekati perairan Loh Letuho dalam kawasan TNK. Sekitar pukul 09.14 Wita, terdengar suara ledakan dan terlihat semburan air akibat ledakan bom ikan.

Gakkum KLHK telah menyita barang bukti berupa satu perahu motor, 22 botol kaca berisi bubuk peledak, tujuh rangkaian bom yang siap diledakkan, 13 detonator, satu kompresor, dan 78 kotak korek api kecil.

Baca juga: Gakkum KLHK pastikan ambil tindakan tegas untuk kejahatan lingkungan

Baca juga: KLHK dorong pidana berlapis untuk kasus lingkungan hidup dan kehutanan

Baca juga: KLHK terus dorong percepatan eksekusi putusan kasus lingkungan




 

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022