Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dinilai berhasil dan mencapai target yang telah ditetapkan.

"Semua target indikator capaian Program Pamsimas telah tercapai. Capaian ini tidak terlepas dari dukungan pelaksanaan di 33 Provinsi, 408 Kabupaten/Kota, dan 35.928 Desa/Kelurahan," kata Direktur Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Anang Muchlis dalam acara Pertemuan Wrap Up Pamsimas bertema "Air Milik Kita Bersama" yang digelar di Jakarta, Senin.

Anang menjelaskan, Program Pamsimas merupakan upaya pemerintah dalam menyediakan layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia, sejalan dengan upaya mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu menjamin ketersediaan dan pengelolaan air minum yang aman dan terjangkau pada tahun 2030.

Ia mengatakan, hingga akhir tahun 2021 Program Pamsimas telah memenuhi sejumlah Key Performance Indicator (KPI) di antaranya:

1. Jumlah tambahan orang yang mempunyai akses berkelanjutan terhadap fasilitas air minum yang layak mencapai 24,5 juta jiwa, dari target yang ditetapkan sebanyak 22,1 juta jiwa.

2. Jumlah tambahan orang yang mempunyai akses berkelanjutan terhadap fasilitas sanitasi yang layak mencapai 16,4 juta jiwa, dari target yang ditetapkan sebanyak 14,9 juta jiwa.

3. Persentase Desa/Kelurahan dengan sarana air minum yang layak yang dikelola dan dibiayai secara efektif mencapai 92,2 persen, dari target yang ditetapkan sebanyak 90 persen.

Adapun pada tahun 2024 mendatang ditargetkan sebanyak 100 persen masyarakat memiliki akses terhadap air minum layak, termasuk 15 persen yang masuk kategori aman.

Lebih lanjut Anang menyampaikan, Pamsimas yang merupakan program bersama antara Kementerian PUPR, Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tersebut menargetkan akses terhadap air minum kategori aman mencapai 100 persen sesuai SDGs pada 2030.

Sementara itu, pendanaan Program Pamsimas sejak tahun 2008 hingga 2021 mencapai total Rp14,4 triliun yang terdiri dari APBN sebanyak Rp8,32 triliun atau 57,8 persen. Sedangkan pembiayaan lainnya bersumber dari APBD, APBDes, Masyarakat, Swasta dan lainnya sebesar 42,2 persen atau mencapai sekitar Rp6,08 triliun.

"Hasilnya saat ini terbangun 35.095 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa/Kelurahan dengan total sambungan rumah mencapai 4,4 juta sambungan. Kami berterima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk dukungan manajemen dan pekerja lapangan," katanya.

Baca juga: PUPR: Program PAMSIMAS telah dilaksanakan di 408 kabupaten

Baca juga: Kemendes PDTT dukung program penyediaan air bersih warga desa

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022