Praha (ANTARA) - Para menteri luar negeri dan menteri pertahanan Uni Eropa (EU) akan bertemu di Praha, Ceko, minggu ini untuk mengimbau negara anggota agar melarang turis Rusia memasuki negara mereka. 

Para menteri juga akan membicarakan rencana misi pelatihan militer bagi tentara Ukraina. 

Beberapa negara Uni Eropa telah melatih pasukan Ukraina untuk sementara waktu, terutama dalam mengoperasikan senjata yang dikirim oleh negara-negara Barat ke Ukraina dalam perjuangannya melawan invasi Rusia.

Belum dapat dipastikan di mana program pelatihan EU tersebut akan dilaksanakan dan mandat apa yang mungkin diberikan, demikian menurut diplomat EU kepada Reuters menjelang pertemuan para menteri pertahanan pada Senin dan Selasa (30/8).

Kepala Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan EU Josep Borrell telah memberikan beberapa perincian rencananya sejauh ini.

Ia mengatakan program semacam itu tidak akan digelar di Ukraina, tetapi di negara-negara tetangga.

Pada sesi pertemuan dengan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan NATO, para menteri pertahanan juga akan membahas masa depan misi pelatihan EU yang ditangguhkan di Mali dan pasukan penjaga perdamaian PBB MINUSMA. 

Pembahasan itu dilakukan di tengah peningkatan kehadiran Rusia di negara Afrika Barat itu.

Perang enam bulan di Ukraina tetap menjadi prioritas kebijakan luar negeri Uni Eropa.

Ketika para menteri luar negeri blok itu melanjutkan pertemuan di Praha pada Selasa, larangan visa yang diusulkan untuk warga Rusia akan menjadi agenda utama mereka.

Ceko, yang saat ini memegang jabatan sebagai presiden bergilir Uni Eropa, mendukung larangan visa bagi turis Rusia di seluruh Uni Eropa, gagasan yang didukung terutama oleh negara-negara Baltik.

Namun, Jerman, beberapa negara anggota lainnya, serta Borrell, menolak langkah tersebut. Mereka beralasan langkah itu mungkin melanggar aturan EU dan memotong rute pelarian bagi para pembangkang Rusia.

Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis mengatakan bahwa Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia dan Finlandia, yang semuanya berbatasan dengan Rusia, dapat bertindak sendiri untuk melarang turis Rusia jika EU tidak menyetujui larangan oleh seluruh anggota blok itu. 

Sebagian besar warga Rusia memasuki Uni Eropa melalui perbatasan darat di lima negara, sejak penerbangan langsung antara Rusia dan blok itu ditangguhkan menyusul invasi Moskow ke Ukraina, menurut Landsbergis.

Pada pertengahan Agustus, Estonia menutup perbatasannya bagi lebih dari 50.000 warga Rusia, yang sebelumnya sudah diberi visa.  Estonia menjadi negara pertama di Uni Eropa yang menjalankan langkah itu.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta negara-negara Barat awal bulan ini untuk memberlakukan larangan perjalanan menyeluruh terhadap orang Rusia, imbauan yang memicu kemarahan dari Moskow.

Sumber: Reuters

Baca juga: EU rencanakan kehidupan tanpa gas Rusia

Baca juga: EU perlunak sanksi bagi bank-bank Rusia demi pasokan pangan


 

Ukraina, krisis pengungsi terbesar di Eropa abad ini

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022