Tanjungpinang (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) Zulhidayat mengupayakan agar produk home industri atau industri rumah tangga setempat dapat diekspor ke negara tetangga, Malaysia.

"Saya pikir ada peluang kerja sama yang sangat menguntungkan, kita punya produk industri rumah tangga yang dapat diekspor ke Malaysia," kata Sekda Zulhidayat di Tanjungpinang, Senin (29/8).

Menurutnya salah satu produk industri rumah tangga yang dapat diekspor seperti bumbu pecel yang kini makin menjamur di Tanjungpinang. Produk tersebut memiliki peluang karena di Malaysia banyak masyarakat berdarah asli Jawa yang sebelumnya dari Indonesia.

"Sehingga pecel merupakan salah satu kuliner yang dirindukan di Malaysia, ini merupakan satu kesempatan bagi industri rumah tangga kita," ucapnya.

Pihaknya melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Tanjungpinang siap mendukung agar produk industri rumah tangga dapat diekspor ke negeri jiran.

Disperdagin akan membantu bagaimana produk ini secara regulasi dan peraturan bisa masuk Malaysia tanpa bertentangan prosedur mulai dari Bea Cukai.

"Ini tugas pemerintah untuk memberikan bantuan," katanya.

Pemkot juga berkomitmen terus mendukung para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) meningkatkan dan menumbuhkembangkan kualitas produk yang dihasilkan, serta meluaskan dan membuka peluang pemasaran untuk ekspor bagi IKM baik dalam dan luar negeri.

"Malaysia sangat potensial jadi tujuan ekspor, karena selain letak geografis yang dekat, juga hubungan yang telah terjalin selama ini sangat erat dan baik," ucapnya.

Sementara itu, Presiden Dewan Perniagaan Melayu Malaysia (DPMM) Haji Abdul Halim Bin Husin menyampaikan sudah mencoba beberapa produk industri rumah tangga Tanjungpinang, salah satunya makanan ringan kerupuk.

Ia menilai, kerupuk Tanjungpinang sepadan dengan produk kerupuk di Terengganu, Malaysia. Kemudian dari segi kemasan, ia menilai produk Tanjungpinang lebih baik dari produk Terengganu.

"Jadi itu adalah komen saya yang pertama berkenaan dengan boleh kita bekerja sama membawa produk Tanjungpinang ke Malaysia," katanya saat berkunjung ke Tanjungpinang dalam rangka temu bisnis, Sabtu (27/8).

Saat itu ia menjelaskan jika produk industri rumah tangga Tanjungpinang ingin masuk ke Malaysia harus memiliki barcode, sebab produk yang dibawa akan dipasarkan melalui supermarket.

"Apabila kita beli di pasar raya kita tidak boleh pakai pikiran untuk mengingat harganya berapa, di supermarket menggunakan sistem untuk mengira struk belanja dan mengawal stok," ujarnya.

Selain itu, kata dia, untuk masuk ke Malaysia harus sudah memiliki sertifikasi halal. Ia yakin semua produk industri rumah tangga Tanjungpinang telah bersertifikasi halal.

"Kita bisa menerima produk dari Indonesia apabila sudah disertifikasi halal, bisa dari sertifikasi Indonesia sendiri dari BPOM atau dari Malaysia," kata dia.


 

Pewarta: Ogen
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022