Tokyo (ANTARA) - Dolar berjuang untuk mendapatkan kembali momentum di sesi Asia pada Selasa sore, setelah dipukul mundur dari tertinggi dua dekade terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya oleh euro yang menguat kembali terangkat oleh taruhan kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB).

Tabel berbalik untuk dua mata uang saat para pedagang mulai meningkatkan taruhan buat kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin oleh ECB, sementara mengupas peluang untuk kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS.

"Beberapa hari terakhir bisa dibilang lebih didominasi oleh pembicaraan ECB yang hawkish daripada Fedspeak," Alvin Tan, ahli strategi di Royal Bank of Canada yang berbasis di Singapura menulis dalam catatan klien.

"Jelas ada perdebatan aktif di antara anggota dewan ECB mengenai ukuran kenaikan yang akan disetujui pada 8 September," kata Tan.

Para pdagang melihat peluang lebih baik dari 50 persen untuk pergerakan 75 basis poin setelah parade pembicara ECB di simposium tahunan Fed di Jackson Hole mendukung kasus untuk kenaikan besar.

Sebagai perbandingan, taruhan untuk kenaikan 75 basis poin oleh The Fed pada 21 September, sementara lebih tinggi pada 70 persen, telah surut dari sebanyak 75 persen pada Senin (29/8/2022).

Angka pekerjaan bulanan AS yang akan dirilis pada Jumat (26/8/2022) akan diawasi dengan ketat untuk petunjuk lebih lanjut tentang prospek suku bunga.

Indeks dolar - yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, dengan euro yang paling tertimbang - berdiri di 108,72 di perdagangan Asia, setelah turun kembali dari 109,48 semalam, level yang tidak terlihat sejak September 2002.

Euro naik tipis 0,06 persen menjadi 1,0003 dolar, menambah reli 0,32 persen pada Senin (29/8/2022), terbesar dalam hampir tiga minggu.

Euro juga dibantu oleh penurunan harga gas Eropa setelah menteri ekonomi Jerman Robert Habbeck mengatakan negara itu mengisi fasilitas penyimpanan gas lebih cepat dari yang diharapkan.

"Euro telah menemukan beberapa stabilitas di dekat paritas," kata Sean Callow, ahli strategi mata uang di Westpac di Sydney.

"Tetapi imbal hasil euro tetap tidak menarik dan krisis gas yang semakin dalam di Eropa berarti bahwa kenaikan ECB yang lebih agresif hanya akan memperdalam resesi. Kami memperkirakan euro/dolar untuk mencetak posisi terendah baru 20 tahun dalam beberapa hari mendatang, dengan 0,98 target jelas berikutnya."

Dolar turun 0,21 persen menjadi 138,44 yen, setelah naik ke 139 yen semalam untuk pertama kalinya sejak pertengahan Juli.

Sterling naik 0,08 persen menjadi 1,17145 dolar, melanjutkan pemulihannya dari level terendah hampir 2,5 tahun di 1,16495 dolar yang dicapai pada Senin (29/8/2022).

Dolar Australia dan Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko mundur.

Aussie turun 0,22 persen menjadi 0,6887 dolar AS di tengah penurunan harga komoditas dan penurunan ekuitas China, setelah memantul dari level terendah enam minggu di 0,6841 dolar AS di sesi sebelumnya.

Kiwi Selandia Baru mundur 0,18 persen menjadi diperdagangkan di 0,6144 dolar AS.

Baca juga: Yuan kembali jatuh 104 basis poin menjadi 6,8802 terhadap dolar AS

Baca juga: Dolar sentuh tertinggi 20 tahun saat euro didorong prospek suku bunga

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022