Jakarta (ANTARA) - Penyanyi rock asal Inggris Ozzy Osbourne mengatakan kepada media Inggris bahwa dirinya "muak" dengan kekerasan bersenjata di Amerika Serikat (AS) dan berencana pulang secara permanen ke Inggris, lapor harian The Hill pada Minggu (28/8).

"Semuanya ... konyol di sana. Saya muak dengan (jumlah) orang yang tewas setiap harinya. Entah berapa banyak orang yang tertembak dalam penembakan di sekolah," ujar Osbourne (73), eks vokalis band rock Inggris Black Sabbath, dalam wawancara dengan surat kabar Inggris The Guardian yang dipublikasikan pada Minggu.

Osbourne menuturkan bahwa dia berencana menjual rumahnya di Los Angeles dan pindah ke tanah (estate) miliknya di Inggris tenggara, karena "Saya tidak ingin mati di Amerika," dan "Saya adalah orang Inggris. Saya ingin pulang."

Istri Ozzy, Sharon, mengatakan bahwa mereka membuat keputusan itu karena "Amerika telah berubah begitu drastis." "Ini sama sekali bukan United States of America. Tak ada yang bersatu dalam hal ini. Amerika menjadi tempat yang sangat aneh untuk ditinggali saat ini," demikian Xinhua dikutip Rabu.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022