Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia (Persero) tercatat sudah menjadi solusi layanan kurir dan logistik menjangkau lebih dari satu juta UMKM dan 4.700 korporasi dengan angka pertumbuhan pangsa pasar sebesar 4,1 persen terhitung sejak 2020 sampai Juli 2022.

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana mengatakan pertumbuhan pangsa pasar itu merupakan hasil dari transformasi bisnis yang dilakukan oleh perseroan.

"Market share bertumbuh dari tiga persen menjadi 5,1 persen dan saat ini sudah 7,1 persen," kata Choiriana dalam forum Indonesia Best Business Transformation Award 2022 di Jakarta, Rabu.

Pada 2020, Pos Indonesia menduduki peringkat enam secara nasional dengan pangsa pasar hanya tiga persen. Kala itu, posisi kelima diduduki oleh TIKI dengan pangsa pasar lima persen, lalu posisi keempat oleh Wahana dengan pangsa pasar juga lima persen, kemudian ada SiCepat pada peringkat ketiga dengan pangsa pasar 14 persen, J&T Express posisi kedua dengan pangsa pasar 25 persen, dan JNE pada posisi pertama dengan pangsa pasar 48 persen.

Pada 2021, peringkat Pos Indonesia naik ke posisi kelima menggeser TIKI dengan pangsa pasar sebesar 5,1 persen. Saat itu, posisi keempat diduduki oleh Ninja Xpress dengan pangsa pasar 5,3 persen, lalu posisi ketiga ada SiCepat dengan pangsa pasar 9,3 persen, kemudian ada J&T Express pada posisi kedua dengan pangsa pasar 31,2 persen, dan JNE masih pada posisi pertama dengan pangsa pasar 33,8 persen.

Hingga Juli 2022, Pos Indonesia telah berada pada peringkat keempat dengan pangsa pasar 7,1 persen. Posisi ketiga nasional duduki oleh SiCepat dengan pangsa pasar 8,0 persen, lalu ada J&T Express pada posisi kedua dengan pangsa pasar 30,7 persen, dan JNE masih menduduki peringkat teratas dengan pangsa pasar 31,6 persen.

Baca juga: Pos Indonesia bidik pasar milenial dan generasi Z

"Pos Indonesia setelah melalukan transformasi, market share meningkat dari tiga persen pada peringkat enam menjadi 7,1 persen naik ke peringkat empat," papar Choiriana.

Selain pertumbuhan pangsa pasar, Pos Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih dalam tiga tahun terakhir.

Pada 2019, laba bersih Pos Indonesia tercatat minus Rp104,78 miliar, lalu naik 440 persen menjadi Rp355,90 miliar pada tahun 2020, dan kembali tumbuh 68 persen menjadi Rp599,34 miliar pada tahun 2021.

Perseroan optimistis dapat terus mencatatkan pertumbuhan pangsa pasar dan laba bersih dengan menyasar kalangan milenial dan generasi Z mengingat pengguna jasa kurir saat ini sudah sangat berubah dengan komposisi 81 persen adalah generasi muda.

Pos Indonesia bahkan sudah menjadikan Atta Halilintar sebagai new brand ambassador dalam program transformasi dan inovasi yang dilakukan oleh perseroan.

Atta Halilintar merupakan YouTuber terbesar kedua di Asia Tenggara dengan jumlah subscriber 29,9 juta yang menjadikannya sebagai The King of YouTube dan dinobatkan sebagai 10 Youtuber terkaya di dunia. Ia juga mengembangkan bisnis fesyen AHHA dan AHHA Hijab, serta juga merambah ke bisnis kuliner rumah makan minang dengan nama Padang Petir.

"New brand ambassador mengikuti trend terkini merupakan salah satu strategi untuk merambah pasar milenial dan generasi Z," kata Choiriana.

Baca juga: Pos Indonesia buka 27.600 'drop point' untuk memudahkan kirim barang

Baca juga: Pos Indonesia hadirkan layanan penyimpanan barang untuk UMKM

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022