Peran dari tekfin itu sendiri mencoba mengembangkan pemanfaatan teknologi digital secara cepat dan masif
Jakarta (ANTARA) - Direktur Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Retno Wahyuni Wijayanti menilai kemajuan teknologi dalam industri keuangan yang diaplikasikan melalui telepon seluler seperti teknologi finansial (tekfin), berperan penting terhadap percepatan inklusi keuangan.

"Peran dari tekfin itu sendiri mencoba mengembangkan pemanfaatan teknologi digital secara cepat dan masif," ujar Retno dalam LPPI Virtual Seminar #84 : G20 Seri 3 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.

Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per April 2022 sudah tercatat 102 perusahaan tekfin yang terdaftar dan berizin.

Ia menjelaskan keberadaan tekfin dalam meningkatkan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan, khususnya kepada masyarakat yang belum memiliki akses perbankan melalui layanan berbasis tekfin, juga telah mampu menjadi alternatif pembiayaan baru bagi masyarakat.

Baca juga: Kehadiran tekfin bantu percepat inklusi keuangan

Tak hanya masyarakat biasa, tekfin telah menjadi alternatif pembiayaan baru utamanya bagi pelaku UMKM yang pada tahun 2021 berjumlah sekitar 64 juta.

Oleh karena itu hal tersebut juga menjadi suatu kajian menarik dari beberapa akademisi yang menunjukkan bahwa keberadaan tekfin memiliki dampak positif.

Retno mengungkapkan pada masa pandemi COVID-19, kontribusi tekfin telah banyak membantu masyarakat yang belum terlayani lembaga keuangan formal dalam melakukan transaksi keuangan sesuai dengan kebutuhannya.

"Hal ini juga merupakan sesuatu yang positif untuk kita ketahui bersama karena salah satu agenda prioritas G20 Indonesia menekankan pentingnya inklusi keuangan digital bagi UMKM, dimana peran UMKM memerlukan dukungan dari para pihak," tuturnya.

Baca juga: Pengamat: Kolaborasi bank-tekfin kunci dorong inklusi keuangan UMKM

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022