Mojokerto (ANTARA) - Polresta Mojokerto, Jawa Timur mengantisipasi upaya penimbunan bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab salah satunya dengan meningkatkan patroli keamanan.

Kapolresta Mojokerto AKBP Wiwit Adisatria melalui keterangan pers di Mojokerto Jumat mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat dan Kodim 0815 dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat terkait dengan BBM.
 
"Kami melakukan Fokus Group Discussion (FGD) bersama elemen mahasiswa, tokoh pemuda, ojek dalam jaringan dan pengusaha SPBU dalam rangka keamanan dan ketertiban masyarakat terkait BBM," katanya.
 
Ia menyatakan, kepolisian meningkatkan patroli rutin ke sejumlah SPBU guna mengantisipasi sejumlah hal seperti adanya potensi antrean panjang dan kerumunan akibat fenomena panic buying.
 
“Satsamapta kami turunkan untuk melakukan patroli dan Pengecekan yang berlangsung tiga kali sehari itu bermaksud untuk mencegah kelangkaan serta penimbunan BBM," ujarnya.
 
Selain mengintensifkan patroli rutin, pihaknya juga menurunkan anggota di lapangan dan intensif untuk memastikan pasokan bahan bakar dan mencegah terjadinya penyelewengan.
 
"Kami juga mengantisipasi apabila ada yang melaksanakan penimbunan-penimbunan sehingga tidak ada yang mencari keuntungan di situasi yang belum pasti ini," ujarnya.
 
Patroli rutin ke SPBU sejatinya sudah lama dilakukan oleh seluruh jajaran polsek. Bahkan, petugas melakukan pengecekan di SPBU tiga kali sehari. Setelah adanya isu kenaikan harga dan instruksi langsung oleh Kapolri.
 
"Intinya jangan sampai ada masyarakat panic buying ataupun melakukan tindak pidana penimbunan,” kata Kapolresta Mojokerto AKBP Wiwit Adisatria
 
Dalam instruksi Kapolri, kata Wiwit, pihaknya juga diminta mensosialisasikan program bantalan sosial yang dikeluarkan pemerintah pusat.
 
Turunnya harga tersebut tak lepas dari regulasi Kepmen ESDM No 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar BBM yang diterapkan Pertamina.
 
BBM non-subsidi yang turun harga adalah jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Rinciannya Pertamax Turbo turun Rp2 ribu dari sebelumnya Rp17.900 menjadi Rp15.900 per liter. Dexlite turun Rp700 menjadi Rp17.100 per liter dan Pertamina Dex turun Rp1.500 dari Rp18.900 menjadi Rp17.400 per liter.
 
"Sedangkan harga BBM subsidi jenis Pertalite, Pertamax, dan Biosolar masih belum berubah. Pertalite di harga Rp7.650 per liter, Pertamax Rp12.500, dan Biosolar Rp 5.150 per liter-nya," ujarnya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022