Berdasarkan laporan dari Variety pada Sabtu, film drama karya sutradara Hayakawa Chie ini menceritakan tentang program pemerintah untuk menidurkan orang-orang tua di Jepang dalam waktu dekat.
"Saya merasa bahwa film ini sekarang lebih dimiliki oleh mereka yang telah menontonnya, sehingga ini tidak lagi terasa seperti film yang saya sutradarai. Saya merasa terhormat menerima pengakuan ini," kata Hayakawa.
Baca juga: Yamada Ryosuke kembali di dua film live action "Fullmetal Alchemist"
Film dibuat berdasarkan naskah asli Hayakawa, dan film ini pertama kali terbentuk sebagai segmen dalam film omnibus "Ten Years Japan" (2018), yang melibatkan sineas kondang Jepang Kore-eda Hirokazu sebagai produser eksekutif.
"Plan 75" sendiri dibintangi oleh Baisho Chieko, dengan dukungan dari Isomura Yuto, Kawai Yumi dan Stefanie Arianne. Film ini berfokus pada seorang wanita tua (Baisho) yang tertarik pada program Plan 75, yang menjanjikan kematian yang mudah dan tanpa rasa sakit bagi siapa pun yang berusia 75 tahun atau lebih.
Tujuannya, adalah untuk mengurangi populasi manula yang "tidak diperlukan". Namun, tujuan ini tidak pernah secara langsung dinyatakan kepada klien oleh perwakilan program rencana tersebut.
Tayang perdana di Cannes tahun ini, "Plan 75" memenangkan penghargaan khusus dalam kompetisi Camera d'Or untuk sutradara pemula. Dirilis pada 17 Juni di Jepang di lebih dari 100 layar oleh Happinet-Phantom Studios, film ini telah menjadi sebuah hit secara domestik -- negara dengan populasi tertua di dunia.
Selain itu, film akan diputar di Festival Film Internasional Toronto mendatang di bagian Sinema Dunia Kontemporer, dan direncanakan untuk didistribusikan ke sejumlah negara lainnya di luar Jepang.
Di sisi lain, terdapat pula beberapa negara yang telah mengumumkan film yang akan mewakilinya di Academy Awards mendatang.
Polandia telah menunjuk "EO" karya Jerzy Skolimowski. Sementara, Jerman telah memilih "All Quiet on the Western Front" karya Edward Berger yang diproduksi oleh Amusement Park Film untuk Netflix. Film ini akan ditayangkan perdana di dunia pada Festival Film Toronto (TIFF) 12 September ini.
Masih dari Eropa, Swiss telah memilih "A Piece of Sky" yang sebelumnya telah tayang di Berlinale sebagai pesaing. Lalu, Akademi Film dan Televisi Irlandia (IFTA) telah memilih film karya Colm Bairéad, "The Quiet Girl" ("An Cailín Ciúin") sebagai wakil negara tersebut di Academy Awards ke-95.
Lebih lanjut, Kanada mengumumkan film dokumenter animasi berbahasa Mandarin karya Jason Loftus berjudul "Eternal Spring" untuk mewakilinya di Oscars. Selain itu, ada juga Uruguay yang memilih film social-thriller "The Employer and the Employee" buatan Manuel Nieto Zas.
Selain itu, "Goddamned Asura" karya Lou Yi-An telah terpilih sebagai perwakilan Taiwan untuk film fitur internasional terbaik di Academy Awards. Sementara, Korea Selatan telah memilih "Decision to Leave" karya Park Chan-wook sebagai pesaing nasionalnya.
Baca juga: Sutradara Hirokazu Kore-eda sebut "Broker" jadi proyek film impian
Baca juga: Jepang rayakan kemenangan "Drive My Car" di Oscar 2022
Baca juga: RADWIMPS ungkap kisah di balik lagu tema "Yomei 10-nen"
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022