Tarakan (ANTARA) - Personel Polda Kalimantan Utara mengawai dan mengamankan beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Tanjung Selor, Bulungan, Sabtu.

Hal tersebut dilakukan setelah Pemerintah mengumumkan penyesuaian harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu pukul 14.30 WIB.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tertib saat mengantri membeli BBM, tentunya kita akan tetap mengawal pendistribusian BBM ini agar tepat sasaran dan mencegah terjadinya penyalahgunaan” kata Bripda Faizal Ramadhan, salah satu personel dari Direktorat Samapta Polda Kaltara, Tanjung Selor, Bulungan, Sabtu.

Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini guna memantau pendistribusian BBM di SPBU yang ada di Tanjung Selor serta memastikan ketersediaan BBM terpenuhi dan sekaligus berkoordinasi dengan pihak SPBU agar jangan sampai ada terjadi penyalahgunaan terkait distribusi BBM.

Baca juga: Mahasiswa Mamuju duduki SPBU tolak kenaikan BBM

Baca juga: Harga BBM naik, konsumen padati sejumlah SPBU di Tangerang


"Kita juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang mengantri mengisi BBM ini untuk tetap tenang dan tidak melakukan penimbunan BBM ini," katanya.

Sejumlah SPBU yang ada di daerah Tanjung Selor terlihat antrean panjang para pengendara yang ingin membeli BBM Pertalite, Pertamax dan Solar.

Pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.*

Baca juga: BBM naik, ASN di Jember-Jatim diajak "gowes ke kantor hemat energi

Baca juga: Buruh berikan tiga solusi terkait kenaikan harga BBM

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022