Sayangnya saya tidak mampu finis hari ini
Jakarta (ANTARA) - Pebalap Indonesia Mario Suryo Aji memiliki peluang finis dengan poin di Grand Prix Moto3 San Marino, namun terjatuh dan gagal menyelesaikan balapan, Minggu.

DNF itu juga memperparah kondisi cedera bahu yang diderita pebalap Honda Team Asia itu, meski pemindaian sinar X di pusat medis Sirkuit Misano tidak menunjukkan adanya retakan di tulang Mario.

Mario sudah terlebih dahulu menahan rasa sakit pada bahunya ketika menjalani kualifikasi di mana ia mengamankan posisi start P23.

Cedera itu ia dapat ketika berlatih pada pekan lalu, dan diperparah saat ia terjatuh di FP1 pada Jumat hingga sempat diragukan untuk tampil balapan.

"Mario menjalani start yang brilian, membalap di posisi ke-17. Dia tampil menekan untuk meraih poin hari ini, tapi sayangnya dia mengalami kecelakaan hebat," ungkap manajer tim Hiroshi Aoyama dikutip laman resmi Honda Team Asia.

Baca juga: Mario Aji fokus ke San Marino usai pekan yang sulit di Moto3 Austria

"Awalnya, kami sedikit khawatir, tapi ia baik-baik saja. Pekan depan kami akan cek kondisi fisiknya di Barcelona, terutama di bahunya yang cedera."

Mario saat ini masih menghuni peringkat 26 klasemen dengan koleksi lima poin.

"Sayangnya saya tidak mampu finis hari ini," kata pebalap berusia 18 tahun itu.

"Saya tidak menjalani lap yang banyak hari ini, tapi saya melihat banyak hal positif dari sana.

Baca juga: Mario Suryo Aji optimistis menatap musim ketiganya turun di CEV Moto3

"Saya start dengan baik, berada di P17. Saya nyaman membalap di kelompok itu, bertarung untuk poin, tapi saya mengalami highside yang hebat.

"Beruntung, saya merasa baik dan memiliki dua pekan untuk pemulihan sebelum balapan di Aragon," pungkas Mario.

Pebalap Italia Dennis Foggia (Leopard Racing) memenangi balapan di Misano setelah mengalahkan Jaume Masia (Red Bull KTM Ajo) dan Izan Guevara (GASGAS).

Guevara masih memimpin klasemen dengan 204 poin, dibayangi rekan satu timnya Sergio Garcia dengan jarak 11 poin dan Foggia yang terpaut 35 poin.
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022