mempertajam skill, keahlian yang diperlukan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mulai melaksanakan pelatihan kepada pelaku wisata di tiga desa wisata di wilayah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dalam rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata (KSW).

Pada pelatihan yang berlangsung mulai Minggu (4/9) hingga Sabtu (10/9), Kemenparekraf menekankan pentingnya kontribusi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengembangan pariwisata yang melibatkan 45 orang pelaku wisata dari Desa Wisata Golo Mori, Desa Wisata Pasir Panjang dan Desa Wisata Papagarang.

"Saya mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, baik yang sudah bergerak di bidang tersebut maupun yang memiliki minat atau keinginan (di bidang pariwisata) untuk mengembangkan diri dan mempertajam skill, keahlian yang diperlukan," kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh dalam siaran pers pada Senin.

Lebih lanjut Frans menjelaskan bahwa pelatihan tersebut di antaranya akan memberi pengetahuan terkait cara melayani, dan dapat meyakinkan wisatawan, "agar kita punya citra yang baik."

Menurut dia pelatihan merupakan momentum tepat untuk pengembangan diri, terutama dalam meningkatkan keahlian, memperkuat inovasi produk wisata dan peningkatan kapasitas bidang pariwisata maupun ekonomi kreatif.

Frans berharap, dari pelatihan yang diselenggarakan akan lahir para pelaku pariwisata andal terutama di desa wisata.

Senada dengan Frans, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut mengatakan peran aktif masyarakat adalah kunci dalam pengembangan pariwisata yang akan berimbas positif pada perekonomian.

Oleh karena itu, Pius mengajak warga untuk memperkuat kapasitas dan pintar dalam menangkap peluang menambah pengetahuan, wawasan, dan teknologi, sehingga potensi alam Manggarai Barat yang indah dan kaya dapat dimanfaatkan lebih baik.

Setelah sektor pariwisata dibuka kembali, tuturnya, hingga saat ini jumlah kunjungan wisatawan masih berkisar separuh dari kunjungan wisatawan sebelum masa pandemi yang mencapai sekitar 240 ribu.

Bila sebelumnya, komposisi wisatawan yang datang lebih banyak dari mancanegara, kini 80 persen yang datang adalah kunjungan wisatawan domestik.

"Mari kita bangkit, mari kita bertanya kepada diri sendiri, apa yang bisa kita perbuat. Kekurangan (pengetahuan tentang pengelolaan pariwisata) kita akan ditambah hari ini, baik ilmunya, pengetahuan, serta teknologi Juga bagaimana melakukan pengembangan produk, mendesain dan seterusnya," kata Pius.

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, ingin konsep peningkatan SDM di era Society 5.0 dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

"Sehingga wisatawan dapat menikmati kunjungannya secara aman dan nyaman," kata Sandiaga.

Pelatihan kali ini merupakan tahapan kedua rangkaian program Kampanye Sadar Wisata. Tahap pertama yakni Sosialisasi, telah usai digelar Maret-Juli lalu.

Terdapat tiga paket pelatihan yang akan diberikan kepada peserta yakni; Paket A yang terdiri dari Pengembangan Inovasi Produk Pariwisata, terdiri dari materi terkait Sustainable Tourism, Exploring, Packaging dan Presentation; Paket B yang terdiri atas materi Paket Wisata, Homestay, Kuliner dan Cinderamata; dan Paket C mengenai kewirausahaan yang meliputi materi Perencanaan Bisnis, Keuangan Digital, Digital Marketing dan Pengelolaan SDM di Desa Wisata.

Kegiatan pelatihan akan diberikan kepada perwakilan masyarakat di 65 Desa pada tahun 2022, dengan target lokasi di enam Destinasi Pariwisata Prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.

Baca juga: Jembatan kaca di Gianyar Bali segera rampung, jadi daya tarik wisata

Baca juga: Menparektaf: Desa Wisata Tepus siap jaring lebih banyak wisawatan

Baca juga: Desa Wisata Katris rutin gelar "dolanan anak" tempo dulu

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022