Jakarta (ANTARA) - Aparat gabungan dari kepolisian, TNI, dan Pemprov DKI mengerahkan 4.000 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa terkait penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di antaranya kawasan Monumen Nasional (Monas) dan DPR RI, Jakarta.

"Ada sekitar 4.000 personel gabungan," kata Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Saufi Salamon di Monas, Jakarta Pusat, Senin.

Baca juga: Wagub DKI minta demo tolak kenaikan BBM tidak anarkis

Adapun petugas gabungan itu, yakni Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan Satuan Polisi Pamong Praja yang salah satu pusat aksi berada di sekitar kawasan Patung Kuda, Monas.

Sejumlah petugas kepolisian dan TNI berjaga di sejumlah titik di kawasan Monas di antaranya di sekitar Patung Kuda, dan Silang Merdeka Barat Daya

Petugas kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Pusat juga bertugas mengarahkan arus lalu lintas agar lancar di kawasan Jalan Thamrin-Patung Kuda dan Jalan Medan Merdeka Selatan.

Baca juga: Massa HMI tinggalkan Gedung Parlemen usai unjuk rasa

Polisi membuat blokade dua lapis di Jalan Medan Merdeka Barat atau di depan gedung Sapta Pesona yang mengarah Istana Negara yakni memasang kawat berduri dan blokade berukuran tinggi sekitar dua meter.

Adapun aksi unjuk rasa di sekitar kawasan Monas dilakukan oleh massa dari kelompok mahasiswa yakni di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

PMII berdasarkan akun instagram @pmiiofficial di antaranya menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, pemberantasan mafia BBM.

Kemudian, penerapan kebijakan subsidi tepat sasaran dan mendorong pemerintah membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.

Baca juga: Massa HMI tinggalkan Gedung Parlemen usai unjuk rasa

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022