Bali (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate mengatakan kunjungan kenegaraan Presiden Filipina H.E. Ferdinand Romualdez Marcos Jr menjadi momentum yang berpotensi tidak hanya menguatkan kerjasama bilateral tapi juga kerjasama di tingkat ASEAN.

Apalagi mengingat Indonesia di 2023 akan menjadi tuan rumah untuk ASEAN.

"Indonesia tahun depan kan Ketua ASEAN, dalam keketua-an ASEAN tentu kita harus membangun konsep kerja sama kawasan ASEAN dan secara bilateral dengan masing-masing negara termasuk dengan Filipina," kata Johnny dikutip dari siaran persnya, Senin.

Baca juga: Menkominfo harap DEWG susun Deklarasi Menteri berwawasan global

Baca juga: Menkominfo dorong Bali Package jadi kesepakatan bersama

Untuk kerja sama di sektor digital, Johnny menjelaskan bahwa Indonesia telah menyiapkan satu panduan untuk memerangi fake news dan disinformasi.

Ia mengharapkan panduan tersebut bisa berguna untuk membantu kawasan ASEAN lebih siap menghadapi serangan informasi tidak benar tersebut terutama di tengah transformasi digital global.

"Mudah-mudahan guideline untuk memerangi fake news dan disinformasi ini bisa kita hasilkan, dan menjadi acuan bagi negara-negara di ASEAN," ujarnya.

Menteri Johnny menjelaskan panduan tersebut juga telah disampaikan kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Josephine Teo.

Penyampaian itu berlangsung di sela pelaksanaan Digital Economic Ministers Meeting (DEMM) sebagai puncak dari Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia 2022 di Bali.

"Kita mempunyai semangat yang sama dan pada saat Asia Tech di Singapura beberapa bulan yang lalu, topik yang sama juga kami mendiskusikan di antara Menteri Digital ASEAN di Singapura dan mempunyai pandangan yang sama," kata Johnny.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba ikut berkomentar menyebutkan Pemerintah Republik Indonesia memang membuka peluang kerja sama di sektor digital dengan negara ASEAN termasuk juga dengan Filipina.

Apalagi mengingat Indonesia dan Filipina sebelumnya sudah memiliki pembahasan kerjasama bahkan sejak era 90-an.

Guna menindaklanjuti hal itu, Mira Tayyiba menjelaskan Kementerian Kominfo akan melihat aspek kerja sama kedepannya terutama terkait dengan sektor digital.

"Jadi kita akan me-review sekaligus meng-update ruang lingkup kerja sama mungkin lebih ke arah digital, bukan lagi ke arah informasi. Itu yang tadi perlu segera kita tindaklanjuti," kata Mira.

Adapun Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos mengunjungi Indonesia sejak Minggu (4/9) siang dan disambut oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Baca juga: Menkominfo: G20 DIN mampu jadi katalis pertumbuhan ekonomi digital

Baca juga: DIN G20 jadi jembatan naikan kelas startup di Indonesia

 Baca juga: Kemenkominfo siapkan pusat komunikasi publik KTT G20 untuk 1.400 media

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022