Utilisasi industri kulit, barang jadi kulit dan alas kaki juga mengalami kenaikan sebesar 84,49 persen pada bulan Juli 2022 apabila dibandingkan dengan utilisasi sebelum pandemi sekitar 80,18 persen
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan utilisasi industri kulit, barang jadi kulit, dan alas kaki, mengalami kenaikan mencapai 84,49 persen pada Juli 2022.

“Utilisasi industri kulit, barang jadi kulit dan alas kaki juga mengalami kenaikan sebesar 84,49 persen pada bulan Juli 2022 apabila dibandingkan dengan utilisasi sebelum pandemi sekitar 80,18 persen,” kata Menperin lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.

Industri kulit, barang jadi kulit dan alas kaki tumbuh positif sebesar 13,12 persen pada triwulan II tahun 2022. Kinerja ini masuk dalam tiga besar di sektor industri pengolahan karena didorong tingginya permintaan ekspor serta daya tarik investasi yang semakin baik dan pengalihan order dari beberapa merek global ke Indonesia.

Nilai ekspor kulit, barang jadi kulit dan alas kaki sampai dengan Juni tahun 2022 mencapai 4,62 miliar dolar AS atau naik 41,26 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 3,26 miliar dolar AS. Dari nilai tersebut, distribusi ekspor berupa alas kaki sebesar 86 persen, barang jadi kulit 13 persen, dan kulit samak satu persen.

Baca juga: Ekspor kulit dan alas kaki tembus 5,36 miliar dolar AS

Bahkan di tengah dinamika global dan dampak pandemi COVID-19, sektor industri terus menunjukkan geliatnya melalui perkembangan positif dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia. PMI manufaktur Indonesia sebesar 51,7 poin pada Agustus 2022, naik dibandingkan bulan Juli sebesar 51,3 poin.

"Hal ini menunjukkan bahwa industri manufaktur nasional masih berada pada level ekspansif, sehingga Indonesia optimis dalam menilai prospek ekonomi ke depan di sektor industri manufaktur,” tutur Menperin.

Guna menjaga industri alas kaki, kulit dan barang jadi kulit pada level ekspansif, pemerintah melakukan berbagai program strategis, diantaranya melalui program substitusi impor 35 persen pada 2022, dengan tujuan mendorong peningkatan utilisasi industri eksisting sekaligus peningkatan investasi di Indonesia, baik investasi baru maupun perluasan.

Berikutnya implementasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), percepatan transformasi menuju Industri 4.0 dengan memanfaatkan beberapa teknologi kunci seperti artificial intelligence dan internet of things (IoT), serta peningkatan kemampuan SDM industri.

Baca juga: Kemenperin gelar pameran kulit dan alas kaki

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022