sudah  memeriksa beberapa Perusahaan Otobus (PO) di terminal Kalideres untuk mengetahui harga tiket non ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain menyatakan harga tiket bus kelas ekonomi Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Kalideres, Jakarta Barat masih tetap menggunakan harga lama meski ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Tidak naik karena tarif bus ekonomi kan diatur Kementerian Perhubungan," kata Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain, saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Menurut Revi, kenaikan harga tiket kelas ekonomi harus menunggu instruksi dan perhitungan  rinci dari Kementerian Perhubungan.

Untuk saat ini, tarif bus ekonomi yang diatur pemerintah yakni tarif atas Rp169 per kilometer dan tarif bawah Rp104  per kilometer untuk wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Revi mengatakan juga sudah  memeriksa beberapa Perusahaan Otobus (PO) di terminal Kalideres untuk mengetahui harga tiket non ekonomi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Revi mengatakan belum menemukan adanya kenaikan harga tiket bus non ekonomi.

Walau demikian, Revi memastikan akan selalu memeriksakan PO bus yang ada di wilayahnya guna mengantisipasi adanya kenaikan harga tiket di luar ketentuan yang berlaku.

Jika pemerintah pusat sudah menentukan kenaikan harga tarif atas dan tarif bawah, Revi beserta jajarannya akan menyosialisasikan informasi tersebut kepada seluruh PO bus agar mengikuti harga tiket yang telah ditentukan pemerintah.

Hingga saat ini, aktivitas keberangkatan dan kedatangan bus di Terminal Kalideres masih dalam kondisi normal.

"Pascakenaikan BBM kemarin aktivitas masih normal. Rata-rata keberangkatan penumpang 250 per hari. Paling banyak wilayah Jawa dan Sumatera," jelas Revi.
Baca juga: Kapolres Jakpus sebut demo tolak harga BBM berlangsung kondusif
Baca juga: DKI bahas dampak kenaikan harga BBM untuk UMP 2023
Baca juga: 3.000 personel polisi jaga demo depan gedung DPR


 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022