Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) pada tahun ini membentuk unit khusus untuk menangani pasar di luar negeri yakni unit wilayah penjualan luar negeri.

"Memang pada tahun ini masih terlibat dalam proyek pembangunan di Filipina, namun tahun depan kemungkinan akan ada sasaran-sasaran di kawasan ASEAN atau area negara-negara lainnya," ujar Direktur Pemasaran dan Pengembangan WIKA Beton Rija Judaswara di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan hal utama dari perolehan pasar luar negeri adalah bagaimana pihaknya memenangkan dan meningkatkan citra perusahaan bahwa WIKA Beton sudah diakui di luar negeri.

Tidak hanya berperan dalam proyek pembangunan dalam negeri, WIKA Beton turut terlibat dalam proyek pembangunan luar negeri yakni Proyek Rel Kereta Api milik Philippines National Railways (PNR).

WIKA Beton menyediakan jasa manajemen proyek dengan mengirimkan SDM yang ahli di bidang beton perkeretaapian (selling expertise) ke Filipina. Proyek ini didapatkan bersama aliansi strategis berbentuk konsorsium dengan dua rekanan lokal di Filipina dengan nilai kontrak konsorsium sebesar Rp257 miliar yang semakin menambah deretan portofolio proyek luar negeri.

Baca juga: WIKA Beton selesaikan produksi "slab track" untuk proyek kereta cepat

WIKA Beton didirikan sebagai salah satu perusahaan anak BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dengan visi menjadi perusahaan terkemuka di industri produk beton pracetak di Asia Tenggara.

Saat ini WIKA Beton merupakan produsen beton pracetak terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. WIKA Beton telah memiliki 14 pabrik dan satu mobile plant yang tersebar di  Indonesia yang memiliki pertumbuhan industri konstruksinya tinggi.

WIKA Beton juga memiliki empat crushing plant dan  menerapkan pola precast Engineering- Production-Installation (EPI).

WIKA Beton  memiliki empat anak usaha yakni PT Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA KOBE), PT Wijaya Karya Krakatau Beton, PT Citra Lautan Teduh, dan PT Wijaya Karya Pracetak Gedung.

Baca juga: Wika Beton miliki kemampuan produksi 6 juta ton

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022