Simpang Empat,- (ANTARA) - Kepolisian Resor Pasaman Barat di Sumatera Barat menggelar simulasi pengamanan aksi unjuk rasa antisipasi dampak kenaikan harga BBM di halaman Kantor Polres Pasaman Barat, Rabu.

"Simulasi ini dilakukan agar semua anggota memahami tugas fungsi masing-masing jika nanti terjadi aksi unjuk rasa," kata Kepala Polres Pasaman Barat, AKBP M Aries Purwanto, di Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Rabu.

Ia mengatakan, simulasi pengamanan aksi unjuk rasa ini diawali dengan menggelar simulasi menggunakan Tactical Floor Game (TFG) di Aula Bhayangkara Polres Pasaman Barat yang dia pimpin langsung.

Baca juga: Anggota DPR: Penyesuaian harga BBM jadi pilihan rasional

Menurut dia simulasi menggunakan Tactical Floor Game  untuk memberikan gambaran secara umum dalam pengamanan aksi unjuk rasa dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya di wilayah hukum Polres Pasaman Barat agar tetap aman dan kondusif.

"Kami menyimulasikan objek yang akan kita amankan ini melalui media TFG, agar para perwira pengendali di lapangan memahami secara luas mengenai tugas dan tanggungjawab dalam pengamanan aksi unjuk rasa sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat dalam penyampaian pendapat dimuka umum," sebutnya.

Baca juga: Pakar: Penyesuaian harga BBM momentum perbaikan pemberian subsidi

Simulasi TFG itu juga termasuk pemaparan rencana pengamanan oleh Kepala Bagian Operasi Polres Pasaman Barat, Komisaris Polisi Iman Mardon, selaku pengendali operasi di lapangan.

Setelah kegiatan simulasi TFG di Aula Bhayangkara, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi fisik pengamanan aksi unjuk rasa dengan menghadirkan personel Pengendalian Massa Awal, tim negosiator, Dalmas Lanjut, tim Pengurai Massa, tim Penindak, tim kesehatan, serta tim demonstran.

Sebelum kegiatan dimulai, Purwanto memeriksa mereka, termasuk kelengkapan diri dan alat penunjang dalam pengamanan demonstrasi massa.

Baca juga: Mulai Sabtu, Kemenhub resmi sesuaikan tarif ojek online

"Ini perlu dilakukan agar seluruh personel selalu siap dalam menghadapi kejadian-kejadian yang tidak bisa kita duga dalam pengamanan aksi unjuk rasa ini, dan juga keselamatan personel menjadi poin penting dalam kegiatan ini," katanya.

Ia menjelaskan, anggota tim Pengendalian Massa memerlukan kerja sama tim, dalam gerakan Pengendalian Massa bukan gerakan perorangan tetapi merupakan kerja sama tim yang terbentuk dalam suatu formasi Pengendalian Massa.

"Pelatihan ini diharapkan seluruh personel paham dan mengetahui tahapan dalam pengendalian masa serta mampu menerapkannya di lapangan," ujarnya.

Baca juga: Kepala Terminal Kalideres nyatakan harga tiket bus ekonomi masih tetap

Kegiatan simulasi ini dilakukan, mengikuti arahan pimpinan, agar kita siap dengan segala kondisi mendesak, dan siap mengamankan kebijakan pemerintah.

"Kegiatan simulasi ini dilaksanakan dalam rangka untuk melatih fisik dan meningkatkan kemampuan personil untuk mengatasi aksi unjuk rasa damai maupun pengendalian aksi massa yang anarkis secara profesional dan sesuai SOP serta manusiawi," katanya.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022