Tujuan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam menghasilkan produk obat tradisional, kosmetik, dan pangan olahan yang aman dan bermutu
Jakarta (ANTARA) - Direktur Smesco Leonard Theosabrata mengatakan kesehatan dan keamanan pangan atau produk konsumsi yang dihasilkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi perhatian utama konsumen pascapandemi COVID-19.

Karena itu, pihaknya menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memperluas akses maupun kemudahan mengurus perizinan bagi UMKM pangan, obat tradisional, dan kosmetik.

"Tujuan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam menghasilkan produk obat tradisional, kosmetik, dan pangan olahan yang aman dan bermutu. Termasuk meningkatkan daya saing produk UMKM yang bergerak di sektor usaha tersebut," ucapnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Menurut Leonard, karakter konsumen saat ini lebih cerdas dan jeli dalam memilih produk yang telah terverifikasi, yakni memiliki standar keamanan pangan dan standar mutu produk.

Kerja sama dengan BPOM diharapkan memudahkan UMKM dalam membuat perizinan dan memperoleh izin edar dengan mempercepat proses Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) melalui pelibatan UMKM sebagai pemilik usaha untuk melakukan audit mandiri.

“Pelaku bisnis UMKM cukup membuka link website cppob.smesco.go.id yang di dalamnya ada lima langkah utama bagi UMKM untuk melakukan audit ruang produksi milik mereka. Setelah mengisi form audit mandiri tersebut, UMKM dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan bagian Pusat Layanan UKM (PLU) Smesco melalui whatsapp 081310786655 untuk mendapatkan layanan lanjutan," kata Leonard.

Apabila skor pengisian form sudah mencapai 100 persen, lanjut dia, maka Pusat Layanan UKM (PLU) Smesco akan meneruskan kepada BPOM untuk segera dilakukan survei.

"Tetapi, bila score akhir pengisian audit mandiri tersebut belum mencapai 100 persen, PLU Smesco akan memberikan alternatif solusi terhadap kendala yang dialami, seperti memfasilitasi untuk mendapatkan pembiayaan renovasi sarana prasarana dan sebagainya," kata Leonard.

Dia mengharapkan kehadiran BPOM dapat memperkuat posisi merek produk obat tradisional, kosmetik, dan pangan olahan lokal dengan membantu UMKM memiliki sertifikasi BPOM dan izin edar resmi. "Sehingga, mereka mampu berkompetisi dengan produk dari industri besar atau bahkan brand dari luar negeri," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah perkuat koperasi pangan untuk ciptakan ekonomi inklusif
Baca juga: Pelaku UMKM: Saatnya kedaulatan pangan lokal Indonesia bangkit
Baca juga: ID FOOD dukung pemerintah jaga inflasi pangan


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022