Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa pembangunan Friendship Hall berupa lapangan futsal multiguna, yang merupakan hibah dari pemerintah Indonesia kepada rakyat Kepulauan Solomon, menunjukkan persahabatan kedua negara.

Di sela-sela kunjungannya ke Kepulauan Solomon, Rabu, Retno telah menyerahkan proyek kerja sama pembangunan tersebut yang akan digarap oleh BUMN Indonesia PT Wijaya Karya.

“Lapangan futsal ini memiliki makna persahabatan antara rakyat Indonesia dan Kepulauan Solomon karena dikerjakan bersama oleh putra-putri Indonesia dan putra-putri Kepulauan Solomon,” kata Retno dalam salinan paparan pers yang dirilis Kemlu RI, Rabu.

Proyek tersebut juga menyimbolkan harapan dan optimisme karena dibangun pada masa pandemi COVID-19, katanya.

Melalui pembangunan lapangan futsal tersebut, Indonesia ingin kemitraan dengan Kepulauan Solomon serta negara lain di kawasan Pasifik menjadi kesempatan untuk membangun masa depan bersama melalui kerja sama yang didasari rasa saling percaya dan saling menghormati.

“Kemitraan ini penting untuk diterjemahkan dalam kerja sama konkret, termasuk kerja sama pembangunan,” ujar Retno.

Prioritas kerja sama pembangunan yang dibahas antara pemerintah Indonesia dan Kepulauan Solomon antara lain di bidang perubahan iklim dan perikanan. Kedua pihak juga sepakat untuk merancang sebuah cetak biru (blueprint) agar kerja sama bilateral lebih terarah.

Indonesia dan Kepulauan Solomon telah menandatangani Framework for Development Cooperation pada 2019, yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan cetak biru yang dimaksud.

Di bidang ekonomi, Menlu Retno telah menawarkan keahlian sektor swasta dan BUMN Indonesia agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi, termasuk pembangunan infrastruktur di Kepulauan Solomon.

Dalam pertemuan dengan pemerintah Solomon, Retno secara khusus menitipkan 1.500 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal dan bekerja di negara Pasifik tersebut.

“Selama ini mereka mendapatkan perlakuan yang baik,” ujar dia.

Ia juga membahas mengenai beberapa inisiatif Indonesia ke depan untuk terus memperkuat kerja sama dengan Pasifik, antara lain melalui penyelenggaraan Indonesia-Pacific Forum for Development di Bali pada Desember mendatang.

Pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia yang dipimpin Menlu Retno Marsudi dan delegasi Kepulauan Solomon yang dipimpin Menlu Jeremiah Manele di Honiara pada Rabu (7/9/2022). ANTARA/HO-Kemlu RI/am.


Kunjungan Menlu RI ke dua negara di Pasifik, yaitu Fiji dan Kepulauan Solomon, pada 6-7 September 2022, memiliki arti yang sangat penting dan strategis untuk menebalkan komitmen Indonesia guna memperkuat kerja sama dengan negara-negara di kawasan tersebut.

“Penguatan kerja sama dengan negara-negara Pasifik merupakan salah satu prioritas dari politik luar negeri Indonesia,” kata Retno.

Dia juga memanfaatkan kunjungannya untuk menemui perwakilan diaspora Indonesia yang tergabung dalam Solomon Islands-Indonesia Friendship Association (SIIFA).

“Saya menyampaikan terima kasih atas bantuan teman-teman diaspora Indonesia di Kepulauan Solomon, terutama dalam isu perlindungan warga negara Indonesia,” tuturnya.

Didirikan pada 2017 dengan anggota kurang lebih 300 WNI yang ada di Kepulauan Solomon, organisasi tersebut telah bermitra terutama dengan KBRI Port Moresby yang wilayah akreditasinya mencakup Kepulauan Solomon.

SIIFA telah membantu pemerintah RI dalam pemulangan para WNI selama pandemi. Pada 2021, SIIFA dianugerahi Hassan Wirajuda Award berkat kontribusinya dalam perlindungan WNI.

Baca juga: Kepulauan Solomon akan larang kapal AL AS masuki pelabuhannya
Baca juga: PM Solomon bahas pakta keamanan China dengan Australia, Selandia Baru


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022