Jakarta (ANTARA) - Grup idola K-pop NCT Dream membagikan kesan saat menggelar konser mereka bertajuk "The Dream Show 2: In a Dream", yang dihelat di Olympic Stadium Seoul, Korea Selatan, pada 8-9 September.

Baca juga: NCT Dream batalkan 3 pertunjukan karena Renjun positif COVID-19

Bagi banyak artis K-pop, Olympic Stadium, tempat konser terbesar di negara ini dengan kapasitas untuk menampung hingga 100 ribu penonton, dianggap sebagai "panggung impian", karena hanya beberapa nama besar yang mengadakan konser individual mereka di sana. Baru-baru ini, bintang-bintang populer dunia, seperti EXO, BTS, dan Psy, tampil di sana.

"Sebenarnya, saya punya banyak perasaan tentang itu. Saya pikir tidak mudah bagi kami untuk mencapai kesempatan ini. Setiap anggota mungkin memiliki pemikiran yang berbeda, tetapi pada saat ini, saya pikir saya akan naik ke atas panggung dengan rasa terima kasih yang besar," kata leader Mark, dilansir Yonhap, Jumat.

Baca juga: Mark NCT Dream positif COVID-19 hingga penjualan Hyundai dan Kia

Konser dua malam tersebut pun menandai konser kedua grup, dengan yang pertama diadakan di Jangchung Arena Seoul pada tahun 2019, serta merupakan konser tatap muka pertama grup dalam hampir tiga tahun karena pandemi COVID- 19.

Konser kedua awalnya direncanakan berlangsung di Gocheok Sky Dome, tempat konser yang lebih kecil di Seoul pada 29-31 Juli. Namun, itu dibatalkan setelah anggota Mark dan Renjun dinyatakan positif COVID-19.

Nasib malang itu kemudian berubah menjadi berkah, karena grup akhirnya malah mengadakan acara yang sama dalam skala yang lebih besar -- yakni di Olympic Stadium.

"Bahkan kami tidak percaya itu, karena Olympic Stadium adalah tempat konser terbesar yang pernah kami gunakan," kata Haechan.

Bagi Jeno, kabar itu datang sebagai "beban". "Saya sangat khawatir jika kita bisa mengisi kursi sepenuhnya. Tapi kekhawatiran seperti itu hilang begitu kami menyiapkan pertunjukan, jadi kami bisa menikmatinya," kata Jeno.

Baca juga: Mark tak akan ikut konser kedua NCT DREAM karena positif COVID-19

Grup yang terdiri dari Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle dan Jisung, memulai debutnya pada tahun 2016 sebagai subunit ketiga dari NCT dengan lagunya "Chewing Gum" dan telah merilis lagu-lagu hit seperti "Glitch Mode," "Beatbox," "Hot Sauce", "Hello Future" dan "We Go Up."

Unit ini awalnya terdiri dari anggota di bawah usia 20 tahun, tetapi ketujuh anggota itu sekarang sudah dewasa dan terus bertumbuh.

Album penuh keduanya, "Glitch Mode," dan versi repackage-nya, "Beatbox," telah terjual kumulatif 3,61 juta kopi tahun ini.

"Saya pikir kami adalah grup yang seperti ikon pertumbuhan," kata Mark dengan percaya diri tentang citra diri band tersebut. "Sekarang, saat NCT Dream tumbuh paling pesat sejak debutnya, itu adalah momen paling cemerlang dalam kariernya," tambahnya.

Grup ini mengungkapkan harapan untuk bertemu lebih banyak penggemar di luar negeri di tahun-tahun mendatang.

"Karena semua kesulitan yang ada di masa lalu telah hilang saat kami bertujuh merilis album full-length dan mengadakan konser, saya pikir kami akan memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama penggemar kami di masa depan," ucap Haechan.

"Karena situasi COVID-19 menjadi lebih baik sedikit demi sedikit, saya harap kami dapat sering bepergian untuk bertemu penggemar kami di luar negeri," imbuhnya.

Sementara itu, untuk penggemar global, konser malam kedua akan disiarkan langsung melalui Beyond LIVE, platform streaming SM Entertainment untuk konser online.


Baca juga: NCT Dream tampil enerjik obati kerinduan NCTzen Indonesia

Baca juga: Penjualan album K-pop capai rekor tertinggi di semester pertama

Baca juga: Pinkfong dan NCT DREAM rilis "Baby T-Rex"

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022