Jakarta (ANTARA) - Co-founder produsen brand sepatu Johnson Indonesia Jerry Kurniawan Attan mengatakan tren sepatu lokal kini tak lagi terpaku kepada pakem gender, produsen sepatu sekarang lebih berani mengeluarkan produk-produk dengan warna dan desain yang variatif.

"Selama Johnson berdiri tiga tahun ini, kami menyadari perubahan selera masyarakat dalam dunia fesyen terutama sepatu. Tidak jarang beberapa sepatu yang dibuat dengan warna dan gaya yang biasanya identik dengan perempuan ternyata juga menarik perhatian para lelaki," kata Jerry dalam siaran pers pada Jumat.

Menurut Jerry, fakta di atas kemungkinan karena saat ini gender tidak mempengaruhi tren fesyen sehingga masyarakat lebih berani dan tegas dalam pemilihan warna.

​​Baca juga: Presiden yakini sepatu sneaker lokal berkualitas unggul

"Perbedaan selera yang dulu tabu sekarang terlihat biasa saja asal mereka nyaman memakainya dan bisa mengekspresikan jati diri mereka," ujarnya.

Sebelumnya Johnson hanya memproduksi produk-produk basic dengan warna-warna netral seperti hitam, biru, putih dan lain sebagainya. Namun, saat ini Johnson berinovasi memperluas target market melalui berbagai riset sehingga menghasilkan lini produk baru.

"Hal ini karena kami melihat antusiasme masyarakat di dunia fesyen yang semakin berani, kami mengoptimalkan produksi sehingga bisa bermain di berbagai segmen alas kaki. Masyarakat bisa bebas memilih produk mana yang mengekspresikan selera fesyen mereka," kata Jerry.

Menurut Jerry, inovasi Johnson ini sebagai dukungan bagi muda-mudi Indonesia yang ingin bergaya menggunakan berbagai warna dan gaya dengan produk lokal.

"Sebagai masyarakat Indonesia kita harus bangga menggunakan produk lokal dan saya yakin kita bisa bersaing di dunia global bila kesadaran masyarakat akan hal ini semakin tinggi," kata Jerry.

Keyakinan ini, tambah Jerry, hadir karena penjualan Johnson Indonesia sebagai brand sepatu lokal sudah massif hingga mencapai 20.000 - 25.000 pasang per bulan melalui marketplace.

Sebelumnya, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menargetkan produksi sepatu lokal mencapai 1,2 miliar pasang pada akhir 2022 sebagai tanggapan atas rilis Kementerian Perindustrian bahwa Indonesia menduduki posisi keempat sebagai produsen alas kaki di dunia setelah China, India, dan Vietnam.

Sepatu Johnson, yang kini bertransformasi menjadi Johnson Indonesia, merupakan salah satu jenama alas kaki yang lahir di Bandung dan mulai diperkenalkan kepada publik pada 15 Mei 2019. Johnson Indonesia hingga saat ini tidak hanya menyediakan produk alas kaki yang bervariatif melainkan juga ke produk apparel.

Baca juga: Ardiles rilis Stonebroke sasar pencinta olahraga ekstrem

Baca juga: Kolaborasi dengan Gading Marten dan EVIL, Ventela rilis "All Is Well"

Baca juga: Pilih sendiri harga beli, strategi brand sepatu Bandung tarik konsumen

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022