Lewat program penguatan rantai pasok UMKM sektor parekraf, kita perkuat lagi, beri kesempatan UMKM untuk beri suplai yang baik, perkenalkan produk karya anak bangsa
Labuan Bajo (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengoptimalkan program penguatan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur lewat kegiatan Integrated Industry and Investment (3i) Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf di Labuan Bajo.

"Lewat program penguatan rantai pasok UMKM sektor parekraf, kita perkuat lagi, beri kesempatan UMKM untuk beri suplai yang baik, perkenalkan produk karya anak bangsa," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno yang hadir secara daring dalam acara Integrated Industry and Investment (3i) Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf di Gua Batu Cermin Labuan Bajo, Jumat.

Dia mengatakan UMKM perlu mengembangkan skala usaha dan naik kelas. Oleh karena itu UMKM harus mendapatkan dukungan dalam berbagai aspek.

Sandiaga menyampaikan Kemenparekraf telah memfasilitasi 12.000 usaha pariwisata yang bersertifikat CHSE di seluruh Indonesia.

Selanjutnya Kemenparekraf juga mendorong akses pembiayaan, termasuk penyaluran kredit usaha rakyat bagi pelaku UMKM sebagaimana salah satu mata acara hari ini.

Sandiaga menyebut per semester pertama tahun ini, Kemenparekraf telah berhasil memfasilitasi penyaluran KUR senilai Rp71 triliun ke 1,5 juta pelaku parekraf.

Selain dua hal itu, dia mengatakan Kemenparekraf terus mendorong penerbitan nomor induk berusaha (NIB).

"Kita berikan semangat kepada UMKM agar fasilitasi coaching clinic ini bisa mendorong penerbitan NIB dengan total 281.719 NIB," katanya melanjutkan.

Pada kesempatan itu Sandiaga memberikan apresiasi atas kerja kolaborasi baik pemerintah pusat, daerah, dan pelaku UMKM dalam terus mendukung sektor pariwisata Manggarai Barat.

Dia berpesan agar pelaku UMKM terus melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan semangat 3G yakni Gercep, Gerber, dan Gaspol.

"Pemerintah hadir dengan program 3T yakni Tepat Sasaran, Tepat Manfaat, dan Tepat Waktu untuk memasuki tatanan ekonomi baru yang serba digital," kata Sandiaga.

Integrated Industry and Investment (3i) Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf di Gua Batu Cermin Labuan Bajo diisi dengan coaching clinic, sosialisasi SNI, penyusunan pedoman pelaksanaan standar usaha berbasis risiko, penyerahan simbolis NIB dan SNI CHSE, serta penandatangan kesepakatan bersama antara hotel dengan UMKM dan penyerahan simbolis pembiayaan KUR Sektor Parekraf dari BRI, Mandiri, BNI, dan BCA kepada pelaku usaha parekraf di Labuan Bajo.

Baca juga: Kemenparekraf berikan pelatihan 80 pelaku UMKM unggulan di Labuan Bajo

Baca juga: Menparekraf dorong pelaku ekraf di NTT lakukan transformasi digital

 

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022