Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota sejak Januari hingga September 2022 telah memangkas 17.746 pohon untuk mengantisipasi tumbang saat hujan.

"Dari Januari hingga September ini kami telah memangkas 17.746 pohon di Jakarta Selatan," kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Administrasi Jakarta Selatan Ir Elly Sugestianingsih saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Pemangkasan pohon tersebut terdiri atas tiga kategori, yakni ringan (perapihan), sedang (banyak cabang yang dipotong) dan berat (memotong ketinggian dan cabang yang dikhawatirkan tumbang).

Menurut dia, itik rawan pohon tumbang di Jakarta Selatan tidak bisa diprediksi. Namun biasanya pohon tumbang disebabkan karena sudah berumur tua dan rimbun.

Elly menyebutkan kawasan yang sering dilakukan pemangkasan pohon adalah Kecamatan Setiabudi dan Kebayoran Baru.

Baca juga: Pemkot Jaksel imbau warga waspadai pohon tumbang saat hujan
Baca juga: Pemkot Jaksel gencarkan pemangkasan pohon

Terkait penyebab pohon tumbang, menurut Kepala Seksi Jalur dan Pemakaman Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan (Jaksel), Arwin Adlin Barus, ada beberapa faktor yang mempengaruhi.

"Adanya faktor cuaca seperti hujan dan angin yang sangat kuat, pelapukan batang pohon, akar pohon yang keropos dan lapuk serta galian saluran yang memotong akar pohon," tutur Arwin.

Arwin mengimbau warga tidak memaku pohon pelindung di zona hijau dan tidak melakukan pembakaran di akar atau bawah pohon lantaran bisa menyebabkan pohon rawan tumbang.

Selain itu, warga diimbau tidak berteduh di bawah pohon saat hujan ataupun angin kencang. Masyarakat juga diimbau untuk melapor jika ada pohon yang terlihat rawan tumbang.

"Masyarakat diimbau untuk melaporkan jika ada pohon yang keropos, sudah rimbun, sudah mati dan yang terbakar," katanya.
 

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022