Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia berkomitmen untuk percepat prinsip-prinsip industri hijau dalam menjalankan bisnis logistik salah satunya melalui pemanfaatan kendaraan listrik dan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
 
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, mengatakan pemanfaatan energi bersih dan kendaraan listrik dilakukan agar perusahaan memiliki daya saing di kancah nasional maupun global.
 
"Ketahanan energi saat ini telah menjadi konsep seluruh negara di dunia dengan mengkonversikan energi fosil ke energi terbarukan. Pos Indonesia sebagai bagian dari BUMN harus menunjukkan bahwa itu juga menjadi prioritas, karena kami juga berpikir ke sana," kata Choiriana.
 
Choiriana menuturkan perseroan kini telah memiliki lebih dari 300 unit sepeda motor listrik dan lebih dari 10 unit mobil listrik. Kendaraan listrik itu digunakan juga oleh kurir Pos Indonesia, terutama kurir-kurir perempuan yang tergabung dalam O-Ranger Mawar.
 
Beberapa wilayah yang telah menggunakan kendaraan listrik dalam setiap proses pelayanan kurir dan logistik, antara lain Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Bali.
 
Selain menggunakan kendaraan listrik, Pos Indonesia juga sudah mulai memanfaatkan energi bersih yang bersumber dari radiasi matahari.

Sejauh ini, proyek percontohan pemanfaatan energi surya baru ada ada dua titik, yakni kantor pelayanan yang ada di Bali dan gudang logistik di Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
 
Choiriana  memanfaatkan energi surya untuk kantor pelayanan di Bali karena daerah itu menjadi pusat perhelatan forum G20 Indonesia.

Sedangkan, pemanfaatan listrik tenaga matahari di gudang logistik Tambun untuk menjadi showcase bagi pelayanan Stori yang merupakan tempat penyimpanan barang sementara atau fulfillment untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
 
"Kedua tempat itu menjadi pilot project. Jika hasilnya nanti bagus akan kami implementasi ke kantor-kantor dan gudang-gudang milik Pos Indonesia di berbagai daerah," terang Choiriana.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022