Jakarta (ANTARA) - Pada Minggu (11/9) gempa terjadi di beberapa daerah di Indonesia, pemerintah menggelar dialog budaya bersama 100 tokoh adat, dan polisi menyampaikan perkembangan penanganan perkara kekerasan seksual pada anak yang terjadi di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Berikut rangkuman berita kemarin yang bisa disimak kembali hari ini.

Getaran gempa bermagnitudo 7,5 di Papua Nugini dirasakan di Papua

Gempa dengan magnitudo 7,5 yang mengguncang barat laut Port Moresby di Papua Nugini pada Minggu pukul 06.47 WIB getarannya dirasakan di beberapa bagian wilayah Provinsi Papua. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), getaran akibat gempa itu dirasakan di Merauke pada skala II-III MMI serta Jayapura dan Wamena pada skala II MMI. Getaran akibat gempa di Papua Nugini juga dirasakan di Enarotali pada skala II MMI.

Gempa guncang barat laut Kepulauan Mentawai

Gempa dengan magnitudo 6,1 mengguncang barat laut Kepulauan Mentawai di Provinsi Sumatera Barat pada Minggu pukul 06.10 WIB. Menurut siaran informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa itu pusatnya berada di sekira 147 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa di Kepulauan Mentawai mendorong warga mengungsi

Gempa dengan magnitudo yang terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Minggu pukul 06.10 WIB, menyebabkan warga mengungsi menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Warga yang panik saat merasakan getaran gempa berhamburan ke luar rumah serta secara mandiri mencari tempat mengungsi.


Pemerintah gelar dialog budaya bersama 100 tokoh adat Indonesia

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar dialog budaya Ruwat Nusantara bersama 100 tokoh adat dari seluruh Indonesia dalam rangkaian pertemuan G20 di bidang kebudayaan. Acara dialog budaya tersebut dilaksanakan di kompleks Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, hingga 14 September 2022.

Korban kekerasan seksual calon pendeta di Alor bertambah

Jumlah korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang calon pendeta Majelis Sinode GMIT di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, bertambah dari enam orang menjadi 12 orang menurut pejabat Kepolisian Resor Alor. Korban kejahatan seksual calon pendeta tersebut menurut polisi usianya 13 sampai 19 tahun.

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022