kesehatan gigi berkaitan dengan kecerdasan
Yogyakarta (ANTARA) - Sekitar 20.000 siswa SD yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota di DIY melakukan gosok gigi serentak untuk memperingati Hari Kesehatan Gigi Nasional ke-12 sekaligus sebagai edukasi meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.

"Di DIY, ada sekitar 20.000 siswa yang mengikuti gosok gigi serentak dengan pusat kegiatan peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) dilakukan di SD Tegalrejo 1 Yogyakarta," kata Ketua Pengurus Wilayah Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) DIY Heni Primasari di Yogyakarta, Senin.

Peringatan HKGN di DIY tersebut menjadi bagian dari peringatan secara nasional yang juga digelar secara serentak di 230 cabang PDGI di seluruh Indonesia yang diikuti total sekitar 500.000 siswa.

Menurut dia, peringatan HKGN yang diisi dengan kegiatan gosok gigi serentak yang diikuti siswa SD merupakan upaya mengenalkan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini dengan menggosok gigi secara benar.

"Masih banyak masyarakat yang merasa menjaga kesehatan gigi dan mulut belum sebanding dengan menjaga kesehatan fisik lainnya," katanya.

Baca juga: HKGN jadi momentum gugah kesadaran kesehatan gigi & mulut masyarakat
Baca juga: Delapan ribu siswa SD di Lombok Barat gosok gigi massal

Oleh karenanya, lanjut dia, perlu terus dilakukan edukasi bahwa kesehatan gigi dan mulut sama pentingnya dengan kesehatan fisik yang lain karena berbagai penyakit berpotensi muncul apabila kesehatan gigi dan mulut tidak terjaga.

"Gosok gigi secara rutin dua kali sehari. Pagi setelah makan dan malam sebelum tidur harus menjadi sebuah kebiasaan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut," kata Ketua Pengurus Cabang PDGI Kota Yogyakarta Sri Muryaningsih.

Sementara itu, HKGN di Kota Yogyakarta digelar di delapan SD yaitu di SD Tegalrejo 1, SD Karanganyar Mergangsan, SD Kyai Mojo Jetis, SD Muhammadiyah Sapen Kraton, SD Demangan Gondokusuman, SD Gedongkiwo Mantrijeron, SD Margoyasan Pakualaman, dan SD Sayidan Gondomanan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan, menggosok gigi dengan benar perlu diajarkan sejak dini karena kesehatan gigi dan mulut sangat berkaitan dengan kondisi tubuh lainnya.

"Kesehatan gigi berkaitan dengan kecerdasan bahkan bisa mempengaruhi prestasi belajar. Karena kalau sudah sakit gigi, maka anak-anak akan sulit konsentrasi belajar," katanya.

Baca juga: Sikat gigi massal di Sulteng diikuti 2.000 anak
Baca juga: 1.000 siswa SD sikat gigi bersama rayakan HKGN 2022 di Bali

Selain itu, Emma menyebut, kesehatan gigi dan mulut juga berkaitan dengan upaya pencegahan stunting. "Saat gigi keropos, maka pencernaan pun tidak bekerja maksimal sehingga asupan gizi yang masuk juga tidak maksimal. Akibatnya tumbuh kembang terganggu," katanya.

Oleh karenanya, lanjut Emma, kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh yang baik secara utuh.

Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono berharap, HKGN tidak sebatas pada acara seremonial saja.

"Menggosok gigi dengan baik dan rutin harus menjadi sebuah kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Pembiasaan yang baik ini harus dilakukan sejak dini," katanya.

Baca juga: "Aligner" alternatif rapikan gigi lebih mudah dibanding behel

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022