Banyak sekali anak-anak kita yang memilih Jepang sebagai alternatif untuk pekerja
Badung (ANTARA) - Indonesia bakal memanfaatkan pertemuan G20 Labour and Employment Ministers Meeting (LEMM) pada 13-14 September 2022 untuk mengadakan pertemuan bilateral setingkat menteri dan pejabat senior bersama delegasi dari Turki, Jepang, dan Uni Emirat Arab (UAE).

Di pertemuan bilateral itu, Indonesia, yang diwakili oleh pejabat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, berencana membahas sejumlah isu dan peluang kerja sama, kemungkinan salah satunya terkait upaya negosiasi penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) lewat sistem satu kanal (one channel system).

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Ida Fauziyah pada sela-sela kegiatannya meninjau persiapan G20 LEMM di Jimbaran, Badung, Bali, Senin, membenarkan pertemuan bilateral itu berikut agenda-agenda yang kemungkinan akan dibahas.

“Ada bilateral dengan pejabat seniornya, dan ada bilateral setingkat menteri. Misalnya, kami akan melakukan bilateral dengan Pemerintah Turki, Kementerian Ketenagakerjaan atau SDM Turki, kemudian Jepang, dan Uni Emirat Arab itu yang di tingkat menteri, kemudian (ada juga pertemuan tingkat, red.) pejabat senior,” katanya menjawab pertanyaan ANTARA.

Pihaknya juga berencana menjajaki peluang kerja PMI untuk pasar kerja skilled workers di Jepang.

“Selama ini kita sudah banyak menempatkan (PMI, red.) dengan skema magang, padahal di Jepang itu membuka kesempatan untuk skilled workers (pekerja terampil, red.). Ini yang sedang kami jajaki untuk memperlebar peluang itu, karena demand-nya (permintaan) cukup tinggi,” kata Ida Fauziyah.

Baca juga: Indonesia ajak G20 buka pasar kerja untuk penyandang disabilitas

Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan banyak pekerja di Indonesia yang menjadikan Jepang sebagai tujuan kerja.

“Banyak sekali anak-anak kita yang memilih Jepang sebagai alternatif untuk pekerja, yang selama ini (statusnya, red.) magang. Kami akan coba perluas tidak hanya magang, tetapi juga skilled workers, bekerja seperti pekerja pada umumnya di Jepang,” kata dia.

Menteri Tenaga Kerja RI bakal memimpin G20 Labour and Employment Ministers Meeting pada 14 September 2022 di Ayana Resort Bali, Jimbaran, Bali. Pertemuan itu bakal dihadiri oleh menteri ketenagakerjaan negara anggota G20, anggota permanent observer G20 dan negara undangan, organisasi internasional seperti Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan OECD, dan perwakilan dari engagement group G20 seperti L20 dan B20.

“Kami berharap pada LEMM 14 September 2022, seluruh menteri ketenagakerjaan dan anggota G20 dapat mendeklarasikan Deklarasi Menteri Ketenagakerjaan yang intinya adalah memuat upaya-upaya konkret negara-negara G20 untuk memulihkan kondisi ekonomi khususnya kondisi ketenagakerjaan agar pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” kata dia.

Setidaknya ada empat isu prioritas yang bakal diusung Indonesia pada pertemuan G20 LEMM, yaitu pasar kerja yang inklusif, peningkatan kapasitas SDM untuk produktivitas yang berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan dalam menghadapi perubahan dunia kerja, dan adaptasi kebijakan perlindungan tenaga kerja.

Baca juga: Polri kerahkan 1.118 personel amankan G20 EWG dan LEMM di Bali
Baca juga: RI targetkan deklarasi disepakati dalam pertemuan para menaker G20
Baca juga: Kemenakertrans paparkan capaian Employment Working Group (EWG) G20

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022