Malang (ANTARA) - Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) 2022 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghadirkan flashmob ucapan selamat Muktamar Muhammadiyah dalam empat bahasa, yakni Mandarin, Inggris, Jawa, dan Indonesia.

Flashmob tidak hanya menggunakan jas merah dan baju putih secara konvensional, tapi juga memanfaatkan lampu flash dari sekitar 7.500 gawai mahasiswa.

"Karena ini pertama kalinya, kita memakai banyak perintah dalam satu sticker, tantangannya cukup berat. Tapi, Alhamdulillah, dengan kerja sama tim, semua terlaksana dengan baik,” kata Koordinator Flashmob UMM, Jamroji di sela Pesmaba di kampus UMM di Malang, Senin.

Flashmob dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang berkumpul pada waktu dan tempat yang telah ditetapkan untuk melakukan suatu hal seperti melakukan gerakan tertentu dalam waktu singkat.

Baca juga: Menko PMK: Pedoman 'Isobar' kunci jadi pemimpin unggul masa depan

Baca juga: Menko PMK: Indonesia perlu belajar pada Muhammadiyah


Ia mengatakan flashmob Pesmaba tahun ini lebih menantang, karena tingkat kerumitannya tinggi. Apalagi, para mahasiswa baru tidak menggunakan alat tambahan seperti kertas untuk membentuk formasi. Cukup menggunakan topi dan almamater UMM. Hal itu menjadi kelebihan dan perbedaan dibandingkan dengan flashmob lainnya.

Terhitung lebih dari sebelas formasi yang dibuat, baik flashmob biasanya maupun flashlight mob. Para mahasiswa diminta untuk menyalakan flash pada smartphone. Kemudian, diarahkan dengan kode tertentu untuk membuat formasi dan bentuk yang sudah disiapkan, mulai dari formasi lambang UMM, ucapan selamat Muktamar Muhammadiyah, Center of Excellence (CoE), UMM Berbagi untuk Negeri dan sederet lainnya.

Selain flashmob dan flashlight mop, juga ada pesta udara yang dimeriahkan dengan pesawat Cessna Biru Flying Club UMM bertuliskan CoE dan Pesmaba UMM 2022 yang melewati Kampus Putih. Sementara itu, deretan tim paramotor menunjukkan aksinya dengan membawa bendera bertuliskan UMM Pasti, UMM Berbagi untuk negeri, dan tulisan Dari Muhammadiyah untuk Bangsa.

Pemilihan tulisan CoE, karena UMM ingin berkiprah dan berkontribusi bagi bangsa. Utamanya dalam mencetak sumber daya manusia yang cakap untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Dengan berdirinya lebih dari 40 CoE, Kampus Putih UMM juga mendorong generasi penerus untuk memanfaatkan bonus demografi dengan maksimal. Sehingga, target Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi yang kuat bisa tercapai.

UMM juga menjamin mahasiswanya untuk dapat lulus tepat waktu, menjadi pribadi yang mandiri, dan pasti bekerja melalui Program UMM Pasti. Itu juga menjadi wujud kiprah Kampus Putih dalam memajukan bangsa sebagaimana tertulis dalam semboyan Dari Muhammadiyah untuk Bangsa.

“Bendera dan formasi UMM ‘Berbagi untuk Negeri’ juga kami tampilkan sebagai bentuk semangat untuk terus berkontribusi bagi bangsa, baik melalui aktivitas kemanusiaan, transfer ilmu, pengabdian, dan berbagai hal lainnya,” tutur Kepala Humas UMM, M. Isnaini.*

Baca juga: Menko PMK: Budi daya dan bisnis ikan koi bisa kurangi kemiskinan

Baca juga: Robot Dome UMM juara dua Kontes Robot Indonesia 2022

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022