Jakarta (ANTARA) - Para duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (dubes LBPP) dari delapan negara sahabat untuk Indonesia yang baru saja menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, mengungkapkan keinginan mereka untuk memperkuat hubungan dan kerja sama dengan RI.

Dubes LBPP Kanada untuk RI Nadia Burger meyakini bahwa dengan momentum 70 tahun perayaan hubungan diplomatik Kanada-RI, kedua negara bisa terus menumbuhkan kerja sama yang semakin kuat di berbagai bidang.

"Tahun ini kita merayakan 70 tahun hubungan diplomatik ini. Kita sudah bekerja sama di berbagai bidang seperti ekonomi, diplomatik, dan pertahanan. Saya terkesan dan yakin akan adanya potensi untuk melakukan lebih," kata Burger dalam prosesi penyerahan surat kepercayaan yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.

Dubes LBPP Kerajaan Thailand untuk RI, Prapan Disyatat, mengingatkan kedua negara punya hubungan yang teramat panjang, mendalam, dan spesial sebagai sesama pendiri ASEAN.

Prapan mengungkapkan kerja sama bidang ekonomi akan menjadi fokus-nya dalam upaya memperkuat hubungan Thailand-RI selama masa jabatannya sebagai Dubes.

Baca juga: Presiden Jokowi terima surat kepercayaan delapan dubes negara sahabat

Baca juga: Dubes enam negara sahabat untuk RI bawa misi majukan kerja sama


"Seiring dengan upaya meninggalkan situasi pandemi COVID-19, kedua negara fokus pada kerja sama ekonomi. Itu yang bisa diperkuat, bukan hanya dalam bentuk perdagangan dan investasi, tetapi juga pariwisata, kesehatan, dan ekonomi digital," ujar Prapan.

Sementara itu Dubes LBPP Republik Austria untuk RI, Thomas Loidl, mengungkapkan ini jadi kesempatan kedua baginya menetap di Jakarta setelah medio 2000-2003 dalam kapasitas yang berbeda.

Loidl mengaku tugasnya sebagai Dubes Austria untuk RI tak ubahnya membuat ia dan keluarganya serasa pulang ke rumah di Jakarta.

Di luar nostalgia pribadi-nya, Loidl menyebut bahwa Austria dan Indonesia punya kesamaan dalam aspek keberagaman di dalam kedua negara meski secara geografis terpisah begitu jauh.

"Adalah tugas saya untuk terus memperkuat hubungan Austria, sebagai anggota Uni Eropa, dengan Indonesia, yang saat ini menjalani masa-masa penting sebagai Presidensi G20 tahun ini dan Ketua ASEAN tahun depan. Sehingga ada banyak kesempatan bagi Austria-Indonesia untuk memperdalam kerja sama secara bilateral maupun multilateral," tuturnya.

Dubes LBPP Republik Singapura untuk RI, Kwok Fook Seng, mengingatkan bahwa tantangan bersama yang dihadapi di masa mendatang bisa semakin memperkuat hubungan kedua negara.

"Tahun ini kami mendukung Presidensi G20 Indonesia, tahun depan kami akan melakukan hal yang sama untuk Keketuaan Indonesia di ASEAN. Saya tidak sabar mewujudkan bentuk-bentuk kerja sama baru antara kedua negara termasuk dalam bidang teknologi, keberlanjutan, dan ekonomi baru," ucapnya.

Dubes LBPP Kerajaan Belgia untuk RI, Frank L.L. Felix, mengingatkan kedalaman hubungan kedua negara. Ia menyebut bahwa Belgia merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan membuka kantor kedutaan di Jakarta.

Kendati demikian, menurut Felix hubungan yang telah erat itu masih bisa diperkuat melalui kerja sama ekonomi.

Baca juga: Presiden ajak dubes negara sahabat tinjau Persemaian Modern Rumpin

Baca juga: Presiden terima surat kepercayaan sembilan duta besar negara sahabat


"Kami melihat ada banyak potensi di banyak area. Seperti ekonomi biru dan segala hal yang berkenaan dengan perkapalan, penyeberangan, pelabuhan, itu adalah hal-hal yang sangat potensial dalam kerja sama kedua negara. Selain itu ada juga potensi dari teknologi hijau dan pertanian," kata Felix.

Sementara itu Dubes LBPP Republik Persatuan Tanzania untuk RI, Machoca Moshe Tembele, bertekad untuk memperkuat hubungan bilateral laik-nya kedekatan presiden pertama kedua negara, Soekarno dan Julius Nyerere.

Dubes Republik Finlandia untuk RI, Jukka-Pekka Kaihilahti, meyakini kedua negara bisa memperdalam hubungan lewat potensi kerja sama di bidang teknologi dan perdagangan.

Sedangkan Dubes LBPP Republik Armenia untuk RI, Serob Bejanyan, ingin memperkuat hubungan kedua negara yang saling hormat-menghormati dan bersahabat baik di level bilateral maupun multilateral.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022