Hal tersebut antara lain tercermin dari berlanjutnya tren penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini dan tingginya minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini
Jakarta (ANTARA) - Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan menyampaikan investor merespons positif kebijakan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah.

"Hal tersebut antara lain tercermin dari berlanjutnya tren penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini dan tingginya minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini," ungkap Deni dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Respons positif ini pun terjadi di tengah kekhawatiran pasar global terkait sikap hawkish Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed dan ancaman inflasi di zona Eropa.

Dalam lelang SUN pada 13 September 2022, ujar Deni, penawaran masuk tercatat sebesar Rp52,06 triliun atau meningkat dibandingkan lelang sebelumnya dan mencapai 2,74 kali dari target indikatif.

Dengan mempertimbangkan yield curve SUN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, serta prediksi kondisi pasar yang masih volatil dalam beberapa waktu ke depan, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp19 triliun atau sesuai target indikatif yang diumumkan dari penawaran itu.

Menurutnya, investor menyambut baik penerbitan satu seri SUN baru tenor 16 tahun yaitu FR0098, yang tercermin dari penawaran masuk sebesar Rp11,19 triliun, yang merupakan level tertinggi kedua setelah tenor 11 tahun.

FR0098 dimenangkan sebesar Rp3,60 triliun, dengan imbal hasil rata-rata yang dimenangkan (weighted average yield/WAY) sebesar 7,14998 persen dan kupon yang ditetapkan 7,125 persen.

Seri SUN dengan tenor panjang yaitu tenor 11 dan 16 tahun mendominasi permintaan investor pada lelang hari ini, yang mencapai 50,12 persen dari penawaran masuk dan 47,11 persen dari total penawaran yang diberikan.

Selain itu, Deni menilai penawaran masuk terbesar masih pada tenor 11 tahun, yaitu Rp14,89 triliun atau 28,61 persen dari total penawaran masuk dan dimenangkan sebesar Rp5,35 triliun atau 28,16 persen dari total penawaran yang diberikan.

Jumlah penawaran masuk dari investor asing meningkat 31,6 persen menjadi Rp8,35 triliun dari lelang sebelumnya sebesar Rp6,35 triliun. Minat investor asing mayoritas pada seri SUN tenor 11 dan 16 tahun yaitu Rp4,46 triliun atau 53,52 persen dari total penawaran masuk investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,27 triliun atau 11,95 persen dari total penawaran yang diberikan.

Secara umum, level WAY yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini cenderung mixed mengikuti perkembangan pasar terkini. Berdasarkan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 27 September 2022.

Baca juga: OJK: Kenaikan bunga BI jadi tantangan perbankan dalam salurkan kredit
Baca juga: BI ingatkan ancaman stagflasi global akan terus mengemuka
Baca juga: BI naikkan suku bunga jadi 3,75 persen, mitigasi kenaikan inflasi inti

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022