Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang merupakan Doktor Ilmu Pertahanan mengatakan bahwa pemikiran geopolitik Presiden Pertama RI Ir. Soekarno dapat digunakan untuk menghadapi masalah akibat situasi global yang terjadi.

"Pemikiran geopolitik Soekarno didasari pada ideologi Pancasila, bertujuan untuk membangun tata dunia baru, dan berdasarkan prinsip bahwa dunia akan damai apabila bebas dari imperialisme dan kolonialisme, serta pentingnya menggalang solidaritas antarbangsa guna mewujudkan struktur dunia yang demokratis, sederajat, berkeadilan," tutur Hasto dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Hasto menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam FGD yang dilaksanakan oleh bidang kerja sama dan pemasaran Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dengan tema 'Analisis Geopolitik, Geoteknologi, dan Geoekonomi Kerja Sama Industri Pertahanan Dalam Negeri dengan Industri Pertahanan Luar Negeri' yang dilakukan secara daring, Rabu.

Menurut Hasto, reinkarnasi perang dingin itu terjadi saat ini.

Baca juga: Sekjen PDIP bekali mahasiswa Untan pemikiran geopolitik Soekarno

Baca juga: Hasto: Pemikiran geopolitik Soekarno pengaruhi pembebasan Irian Barat


"Kalau kita melihat ketegangan di Timur Tengah, kekuatan blok Iran, blok Arab Saudi dengan kekuatan yang ada di belakangnya, pada dasarnya suatu kekuatan diametral yang tidak terlepas terhadap konstelasi saat itu. Demikian pula apa yang terjadi di Laut Tiongkok Selatan saat ini," kata Hasto.

Dia menegaskan, pemikiran geopolitik Soekarno ini sebagai bagian dari upaya membangun kekuatan pertahanan negara yang bersifat outward looking atau melihat keluar.

Jadi, tutur Hasto melanjutkan, dalam kepentingan nasional Indonesia, pertahanan negara memang ditujukan untuk menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, keselamatan bangsa dan negara, serta menjaga ketertiban dunia.

Hasto menyebut, membangun industri pertahanan negara itu tidak bisa dilakukan tanpa ketegasan mengenai kepentingan nasional terhadap pertahanan negara.

"Bagaimana kepentingan nasional kita, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemudian politik melalui diplomasi internasional itu merupakan syarat yang penting untuk menerapkan pandangan geopolitik Soekarno di dalam membangun kekuatan dan ketahanan negara," ungkap dia.

Karena itu, dia berharap perspektif geopolitik dengan ketahanan negara ini harus menjadi diskursus menjadi penentuan visi dan misi calon presiden 2024 yang akan datang.

"Karena ilmu pertahanan negara ini bukan ilmunya militer saja. Ini berkaitan dengan survival kita sebagai bangsa berkaitan dengan kepemimpinan Indonesia bagi dunia, sehingga harus ada suatu penyadaran secara menyeluruh tentang pentingnya ilmu pertahanan di dalam pengambilan kebijakan strategis dalam membangun seluruh instrument of power kita," ujar Hasto.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022