Cianjur (ANTARA News) - Situasi di lokasi penambangan emas liar Blok Capalu Desa Karyamukti, Cianjur, Jabar dalam beberapa hari terakhir mencekam dan penambang terlihat bersiaga ketika ada pengunjung tidak dikenal memasuki area penambangan. Wartawan ANTARA Newsyang melakukan pemantauan di lokasi itu Selasa melaporkan, suasana tegang di penambangan itu muncul setelah Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (DPSDAP) Cianjur melakukan penertiban terhadap para penambang liar. Para penambang liar yang berada di blok berkandungan emas cukup besar itu selalu mencurigai setiap orang asing (yang tidak mereka kenal) yang mendatangi area tersebut. Mereka selalu meyakinkan bahwa setiap yang datang bukanlah dari pihak DPSDAP maupun Satpol PP. "Anda dari dinas bukan, untuk tujuan apa datang kemari. Kalau ingin selamat sebaiknya pulang saja," kata-kata itu kerap terlontar dari para penambang terhadap setiap tamu yang datang. Menurut salah seorang warga Ujeng (45), ia dan teman-temannya merasa terusik dengan kehadiran PT Cikondang Karya Prima, sebuah perusahan swasta yang akan melakukan eksploitasi emas pada awal 2007 mendatang. Mereka beranggapan, usaha menambang emas yang sudah dilakukan secara turun temurun bisa terhenti. Jika seperti itu para warga kemungkinan akan kehilangan mata pencahariannya. "Jelas kami merasa terganggu dengan adanya perusahaan itu, bisa-bisa usaha satu-satunya ini akan berakhir. Sementara tidak ada lagi usaha lain yang bisa kami lakukan selain menambang emas," kata Ajus (40) salah seorang penambang asal Kampung Tugu Desa Karya Mukti kepada ANTARA di salah satu mulut goa di Blok Capalu sebelah utara Gunung Emas. Apalagi pada saat penertiban kemarin nyaris terjadi keributan antara penambang dengan Kades Karya Mukti, Asep (48), akibat beberapa persoalan yang belum terselesaikan antara mereka. Salah satunya, Kades Asep, dinilai warga terlalu pro PT Cikondang Karya Prima sehingga begitu proses penertiban berlangsung, kontan saja Asep menjadi sasaran amuk massa lantaran dianggap sebagai pihak yang akan menutup tambang rakyat. Tak Perlu Khawatir Menanggapi adanya kekhawatiran warga seperti itu, Kepala Dinas Pertambangan Sumber Daya Alam dan Pengairan Cianjur Ir Bambang Sukirman kepada wartawan menegaskan, warga sebenarnya tidak perlu khawatir dan terusik dengan kehadiran PT Cikondang Karya Utama karena pemerintah telah memberikan lokasi pertambangan rakyat di blok Cibitung. Sementara di areal pertambangan Capalu akan dikelola oleh PT Cikondang Karya Prima. Menyinggung masih adanya aktifitas di Blok Capalu, Bambang menegaskan, mereka merupakan penambang liar karena pihak perusahaan telah mengantongi Surat Keputusan (SK) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 740-K Tahun 2000. Untuk mengatasi penambang ilegal yang masih saja beroperasi pasca penertiban kemarin, ia menjelaskan, persoalannya bakal ditangani oleh sebuah tim khusus. Dalam waktu dekat pihaknya akan kembali melakukan penertiban. "Kami tetap akan menegakan aturan mengenai pertambangan. Kalau saja saat ini mereka masih saja beraktifitas sudah barang tentu akan kembali kami tertibkan," tegas Bambang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006