Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Ahli Tata Rias Semipermanen Indonesia (Pertaspi) diresmikan hari ini sebagai organisasi resmi yang menaungi para pelaku bisnis serta tenaga ahli dan profesional di bidang tata rias semipermanen atau semipermanen makeup (SPMU) di Indonesia agar dapat bersaing di kancah internasional.

"Kami ingin memperkenalkan Pertaspi sebagai wadah bagi para ahli tata rias semipermanen di Tanah Air. Kami hadir untuk membina dan membimbing, juga melindungi tumbuhnya industri semipermanen makeup di Indonesia," kata Ketua Umum Pertaspi Anggie Rassly saat acara peresmian di Jakarta, Kamis.

Sebagai informasi, tata rias semipermanen adalah jasa layanan kecantikan yang sudah banyak diminati sejak tahun 2008 di banyak negara termasuk Indonesia.

Baca juga: Trik membersihkan noda kosmetik pada pakaian

Tata rias semipermanen memiliki dua tipe jasa layanan kecantikan, yaitu mulai dari sulam alis, sulam bibir, hingga sulam garis mata, serta layanan kamuflase seperti memperbaiki garis rambut hingga menutupi stretch mark pada bagian tubuh.

Peminat tata rias semipermanen di Indonesia pun cukup tinggi. Terbukti hingga saat ini, jumlah pelaku tata rias semipermanen di Indonesia sudah mencapai angka 1,000 yang terdiri dari klinik, salon, studio, dan home treatment yang tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.

Untuk itu, menurut Anggie, melihat besarnya potensi yang dimiliki oleh para pelaku tata rias semipermanen itu menjadi ide dibentuknya Pertaspi untuk meningkatkan kredibilitas bagi para tenaga ahli dan profesional tata rias semipermanen, guna mengurangi kekhawatiran konsumen atas kasus-kasus malpraktek.

Dalam upaya meningkatkan kredibilitas serta menyiapkan para tenaga ahli dan profesional untuk dapat bersaing di kancah internasional, Anggie mengatakan Pertaspi telah menyusun beberapa program, di antaranya forum diskusi setiap bulan, workshop atau seminar setiap enam bulan, kompetisi tata rias semipermanen setiap tahun, hingga member license renewal setiap dua tahun.

"Diharapkan, ini bisa meningkatkan kredibilitas industri ini, juga bisa menaikkan kualitas para pelaku atau ahli tata rias semipermanen di Indonesia," imbuh Anggie.

Dia menambahkan, Pertaspi juga didirikan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah untuk meningkatkan wellness tourism di Indonesia.

Sedangkan dari sisi kedokteran, drg. I Putu Suprapta, MSc, CMC yang merupakan Dewan Etik Pertaspi mengatakan, Pertaspi penting didirikan untuk membimbing para pelaku tata rias semipermanen agar memiliki pedoman yang jelas sehingga masyarakat semakin paham tentang sulam alis atau sulam bibir yang aman.

"Edukasi mengenai bagaimana menjaga kebersihan, penggunaan alat yang benar, dan prosedur pengerjaan yang sesuai standar internasional adalah salah satu bagian dari program kegiatan Pertaspi," kata Putu.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Hengky Manurung menyambut baik peresmian Pertaspi. Selain dapat menjadi partner edukasi bagi pelanggan yang membutuhkan tata rias semipermanen, dia berharap Pertaspi juga mampu membuka lapangan pekerjaan baru di bidang kecantikan.

"Kami harapkan Pertaspi bisa jadi bagian dari pembukaan lapangan kerja baru. Tahun 2024, targetnya ada 4,4 tenaga kerja baru yang bergabung di sektor parekraf dan Pertaspi semoga bisa menjadi salah satu penggeraknya," ujar Hengky.

Baca juga: Busana dan tata rias jadi favorit peserta pendidikan wirausaha

Baca juga: Inspirasi riasan ala "The Penthouse" untuk Lebaran

Baca juga: Wabah corona, alat "make up" juga perlu disinfektan

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022