program-program Itjen diarahkan mengawal program-program prioritas yang telah ditetapkan Menteri
Jakarta (ANTARA) - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag) Faisal Ali Hasyim yang resmi dilantik oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas untuk posisi itu di Jakarta, Jumat, menyatakan komitmennya untuk mengawal program prioritas Kementerian.

"Dalam mencapai tujuan organisasi, program-program Itjen diarahkan mengawal program-program prioritas yang telah ditetapkan Menteri," ujar Faisal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Sebagai tindak lanjut arahan Menteri Agama terkait akselerasi layanan publik dan pemberantasan tindak pidana korupsi, ia berfokus pada pembangunan sistem antikorupsi yang menjadi tanggung jawab Inspektorat Jenderal.

"Kita harus memperkuat pembangunan internal, membangun habit lingkungan pengendalian, inline dengan visi Gus Men (Menag) yakni transformasi digital yang dimaknai bukan hanya mempermudah akses tapi juga sebagai alat untuk mengoptimalkan peran pengawasan dengan pengawasan jarak jauh dan akselerasi e-audit," katanya.

Baca juga: Beasiswa Indonesia Bangkit Kemenag diperpanjang hingga 20 September

Baca juga: Kemenag tingkatkan pengawasan pesantren di Aceh cegah kekerasan


Menurut mantan Direktur Pangan, Energi dan Sumber Daya Alam Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI ini, Inspektorat Jenderal harus hadir bukan hanya dalam pengawasan tata kelola keuangan namun juga hadir dalam pengawasan isu-isu strategis terkait pelayanan publik dan pelayanan keagamaan.

"Salah satu pesan Gus Men adalah Itjen harus hadir tidak hanya pengawasan pengelolaan keuangan, tapi juga hadir dalam isu-isu strategis, seperti baru-baru ini pengawasan pondok pesantren yang menjadi perbincangan publik karena hal tersebut berkaitan dengan layanan keagamaan," tuturnya.

Faisal pun mengajak seluruh insan pengawasan di Inspektorat Jenderal untuk melangkah dalam satu barisan yang solid, yaitu barisan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, bukan barisan kelompok, golongan dan sebagainya.

Baca juga: Kemenag minta pelopor moderasi beragama mampu jawab hoaks

Baca juga: Kemenag: Belum ada kerja sama pendidikan tinggi Indonesia-Libya

 
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022